KONTEKS.CO.ID – Perdana Menteri (PM) Swedia, Ulf Kristersson segera menemui timpalannya dari Hongaria, Viktor Orbán. Keduanya akan membicarakan kebuntuan aksesi Swedia di NATO.
Pertemuan keduanya akan terselenggara di ibu kota Hongaria, Budapest.
Media Swedia pada Kamis, 25 Januari 2024 mengatakan, PM Kristersson setuju, lebih banyak dialog antarnegara akan bermanfaat.
Undangan PM Orbán datang karena Hongaria dan Turki masih menjadi satu-satunya anggota NATO yang belum meratifikasi upaya Swedia untuk bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut.
“Saya berharap dapat membahas semua masalah ini secara mendalam dengan PM Orban di Budapest pada waktu yang tepat bagi kita berdua,” tulis Kristersson dalam suratnya kepada Orbán, mengutip kantor berita Swedia TT.
Kristersson juga menyatakan, mereka akan bertemu di Brussel pada 1 Februari untuk pertemuan Dewan Eropa.
Aksesi ke NATO
Masuk ke NATO memerlukan kebulatan suara di antara semua negara anggota.
Namun penundaan selama lebih dari satu tahun di Budapest dan Ankara telah membuat frustrasi sekutu lain yang ingin memperluas aliansi pertahanan di tengah perang Rusia di Ukraina.
Para legislator Turki telah mendukung keanggotaan Swedia di NATO. Hal itu telah menghilangkan hambatan besar bagi masuknya negara yang sebelumnya non-blok ke dalam aliansi militer tersebut.
Anggota parlemen meratifikasi protokol aksesi Swedia dengan perbandingan 287 banding 55.
Anggota partai yang berkuasa mengatakan sikap negara yang lebih keras terhadap militan Kurdi adalah kunci untuk mendapatkan persetujuan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan yang masih harus menandatangani ratifikasi tersebut, sebelumnya juga mengaitkannya dengan keinginan Turki untuk membeli jet tempur dari AS.
Turki telah menunda keanggotaan Swedia selama lebih dari setahun.
Ankara menuduh negara tersebut terlalu lunak terhadap kelompok yang menurut Turki sebagai ancaman keamanan.
Mereka meminta konsesi dari Stockholm, termasuk langkah-langkah untuk melawan militan.
Orbán sendiri merupakan seorang populis sayap kanan yang tidak memberikan dukungannya terhadap negara tetangga Ukraina dan memelihara hubungan persahabatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Swedia dan Finlandia meninggalkan posisi non-blok militer mereka untuk mencari perlindungan di bawah payung keamanan NATO, setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut pada bulan April, menjadi anggota NATO ke-31, setelah parlemen Turki meratifikasi tawaran negara Nordik tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"