KONTEKS.CO.ID – Sebuah ledakan dahsyat mengguncang Nigeria dan menyebabkan tiga orang tewas. Tak hanya itu, 20an bangunan di sekitar lokasi juga bergetar akibat ledakan.
Peristiwa ini terjadi di daerah Bodija, Kota Ibadan, Provinsi Oyo, Nigeria, Selasa, 16 Januari 2024 sekitar pukul 19.45 malam waktu setempat.
Selain menewaskan tiga orang, ledakan juga mengakibatkan 77 lainnya luka.
Ledakan ini dipicu bahan peledak yang tersimpan di sebuah bangunan. Bahan peledak itu kemungkinan terkait dengan aktivitas tambang ilegal.
Pihak berwenang pada Rabu, 17 Januari 2024 mengatakan, petugas terus menggali puing-puing untuk mencari mereka yang kemungkinan masih terjebak.
Ledakan yang dahsyat itu sempat memicu kepanikan masyarakat. Mereka pun meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri.
Pada Rabu pagi, pasukan keamanan menutup area tersebut sementara personel medis dan ambulans bersiaga saat upaya penyelamatan semakin intensif.
Gubernur Oyo, Seyi Makinde mengatakan, investigasi awal menunjukkan ledakan itu terpicu bahan peledak yang tersimpan untuk penggunaan operasi penambangan ilegal.
“Kami telah mengerahkan petugas pertolongan pertama dan semua lembaga terkait di negara bagian Oyo untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan yang komprehensif,” kata Makinde.
Dia menambahkan, kerusakan akibat ledakan ini terbilang sangat parah.
Belum jelas siapa yang menyimpan bahan peledak tersebut, dan belum ada penangkapan terkait insiden ini.
“Investigasi sedang berlangsung (dan) semua pihak yang terbukti bersalah akan dibawa ke pengadilan,” kata Gubernur Makinde.
Saat ini, sebagian besar dari 77 orang yang terluka telah pulang ke rumah.
Dia juga berjanji untuk menanggung biaya pengobatan bagi korban yang masih mendapat perawatan.
Pemerintah juga menyediakan akomodasi sementara bagi mereka yang rumahnya terkena dampak.
Kepemilikan Bahan Peledak di Nigeria
Penambangan ilegal di Nigeria yang kaya mineral adalah hal biasa dan menjadi perhatian utama pihak berwenang.
Namun, hal ini kebanyakan dilakukan di daerah terpencil di mana penangkapan sulit dilakukan dan prosedur keselamatan jarang diikuti.
Penggunaan bahan peledak seperti dinamit oleh penambang di dekat permukiman juga umum terjadi.
“Hal itu menimbulkan bahaya kesehatan bagi warga,” kata Anthony Adejuwon, yang memimpin kelompok Urban Alert yang mengadvokasi akuntabilitas sumber daya mineral.
Seharusnya, penyompanan bahan peledak jauh dari area permukiman. Sayangnya, penggunaan bahan peledak di Nigeria tidak terkontrol.
“Karena tidak terkontrol, siapa pun yang memiliki akses mudah dapat menyimpannya di mana saja,” kata Adejuwon.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"