KONTEKS.CO.ID – Nasib Warga Negara Indonesia (WNI) di Ekuador terpantau aman dan tidak ada yang menjadi korban.
“Berdasarkan komunikasi dengan komunitas WNI, hingga saat ini tidak ada yang menjadi korban,” kata kata Dirjen PWNI dan BHI, Joedha Nugraha, Kamis, 11 Januari 2024 malam.
Dia menambahkan, dalam catatan KBRI Quito, total WNI yang berada di wilayah Ekuador saat ini mencapai 48 orang.
Sebagian dari mereka berprofesi sebagai Paderi/Misionaris yang tersebar di wilayah terpencil di luar dari wilayah Guayaquil.
Sementara itu sebagian lainnya merupakan staf dan keluarga KBRI yang bermukim di Ibukota Quito.
Joedha menambahkan, secara khusus, KBRI juga telah memonitor nasib WNI di Guayaquil.
Tercatat ada seorang WNI wanita menetap di wilayah tersebut. Namun saat ini, yang bersangkutan terpantau tengah berada di luar wilayah wilayah Equador.
“KBRI terus menjalin komunikasi dengan para WNI dan juga menyusun rencana kontingensi untuk antisipasi jika terjadi eskalasi yang semakin memburuk,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah Ekuador telah menetapkan kondisi darurat tanggal 8 Januari 2024 setelah kerusuhan di wilayah Guayaquil oleh kelompok geng bersenjata.
Kerasan Meningkat di Ekuador
Sejumlah tindak kriminal pecah di Ekuador dalam sepekan terakhir.
Polisi mengatakan, pemimpin geng kriminal Los Choneros, Adolfo Macias telah menghilang dari penjara tempat dia menjalani hukuman 34 tahun pada hari Minggu.
Selain itu, terjadi insiden kekerasan di setidaknya enam penjara sejak Senin lalu.
Hingga Rabu, lebih dari 100 penjaga dan staf lainnya masih tersandera oleh para tahanan.
Di Riobamba, ibu kota provinsi di Ekuador tengah, 39 narapidana melarikan diri dari penjara. Namun, beberapa di antaranya telah tertangkap kembali.
Kekerasan juga menyebar ke jalan-jalan pada hari Selasa. Dua petugas polisi tewas di Provinsi Guayas, tempat Guayaquil berada.
Tujuh petugas polisi juga diculik di seluruh negeri. Namun, tiga orang telah dibebaskan.
Kekerasan yang terlihat paling dramatis terjadi ketika sebuah kelompok bersenjata menyerbu sebuah studio televisi saat siaran langsung.
Mereka menodongkan senjata kepada para jurnalis. Selanjutnya, lebih dari 12 orang dari kelompok itu tertangkap.
Ledakan juga terjadi di beberapa kota pada hari Selasa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"