KONTEKS.CO.ID – Nasib Warga Negera Indonesia (WNI) di Papua Nugini terpantau tidak ada yang menjadi korban dalam kerusuhan dan penjarahan negara itu.
“Hingga saat ini tidak ada WNI yg menjadi korban dari kerusuhan tersebut,” kata Dirjen PWNI dan BHI, Joedha Nugraha, Kamis, 11 Januari 2024 malam.
Dia menjelaskan, KBRI Port Moresby telah berkoordinasi Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Papua Nugini untuk pelindungan dan peningkatan keamanan bagi para WNI.
Joedha menyampaikan, hingga saat ini, jumlah WNI di negara itu terdata di database KBRI mencapai 1.317 orang.
Selain itu, KBRI terus menjalin komunikasi dengan para WNI dan juga mengeluarkan imbauan agar selalu berhati-hati.
Kemenlu mengimbau WNI agar meningkatkan kewaspadaan serta tetap tinggal di kediaman sekiranya tidak ada keperluan sangat mendesak.
WNI bisa segera menghubungi Hotline KBRI jika memerlukan bantuan kedaruratan.
Sebelumya, kerusuhan dan penjarahan pecah di Papua Nugini.
Kerusuhan bermula dari aksi protes polisi dan sektor publik di Port Moresby pada Rabu, 10 Januari 2024.
Mereka memprotes pemotongan gaji dan berubah menjadi pelanggaran hukum.
Namun aksi protes justru berujung ricuh dan menyebar ke kota lainnya.
Perdana Menteri James Marape telah mendeklarasikan keadaan darurat (state of emergency) selama 14 hari untuk wilayah Port Moresby.
Data terakhir, korban tewas dalam kerusuhan ini mencapai 16 orang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"