KONTEKS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didemo warga Filipina saat bertemu Presiden Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong di Istana Malacanang, Manila.
Demo yang terjadi tak jauh dari Istana Malacanang, Rabu, 10 Januari itu merupakan warga dan kerabat dari terpidana mati di Indonesia, Mary Jane Veloso.
Mereka, termasuk ibu dari Mary Jane, Celia Veloso meminta kepada Presiden Jokowi membatalkan hukuman mati terhadap Mary Jane.
Celia menuliskan surat tulisan tangan teruntuk Presiden Jokowi.
Pengacara keluarga Veloso mengantarkan langsung surat itu ke istana.
“Saya memohon dan meminta kepada Anda untuk membantu membebaskan putri saya yang telah menderita meski tak bersalah selama empat belas tahun,” tulis Celia Veloso dalam surat yang dilihat AFP.
Celia juga berharap, di hari ulang tahun Jane yang ke 39, dia dapat bebas.
Mary Jane Pergi untuk Jadi ART
Para pendukung Veloso mengklaim, Jane pergi ke Indonesia untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
Namun sialnya, dia tertipu oleh sindikat narkoba internasional untuk membawa heroin.
Mary Jane kini berada di Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta dan sudah nyaris 13 tahun menanti hukuman mati.
Sebagai tambahan informasi, pada Mei tahun lalu, Mary Jane memungkinkan diusulkan untuk memperoleh perubahan hukuman ketika KUHP baru berlaku.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Gusti Ayu Putu Suwardani mengatakan, Mary memilii catatan berkelakuan sangat baik.
Mary Jane terbukti bersalah menyeludupkan narkotika ke Indonesia pada 2010.
Sebanyak 2,6 kg heroin berada di dalam koper yang dia bawa saat itu.
Namun Presiden Marcos maupun Jokowi tidak menyinggung tentang kasus Veloso dalam pidato mereka di hadapan media setelah pertemuan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina, Enrique Manalo Sebelumnya pada Selasa, 9 Januari 2024 mengaku telah menyampaikan kembali permohonan grasi untuk Veloso dalam pertemuan dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi.
Manalo juga pernah meminta grasi untuk Veloso pada tahun 2022.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"