KONTEKS.CO.ID – Petinggi Hamas tewas dalam serangan drone Israel di Lebanon. Berbagai pihak terkait segera mengeluarkan tanggapan atas serangan tersebut.
Saleh al-Arouri, Wakil Ketua Hamas tewas di pinggiran selatan Kota Beirut, Lebanon bernama Dahiyeh, Selasa, 2 Desember 2024 malam.
Wilayah ini merupakan wilayah basis kelompok militan sekutu Lebanon, Hizbullah.
Arouri merupakan wakil kepala politbiro Hamas dan pendiri sayap militernya, Brigade Qassam.
Dia baru-baru ini menghabiskan waktu di Lebanon dan Qatar, yang menjadi penengah pembicaraan antara Hamas dan Israel.
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati menyebut serangan itu sebagai ‘kejahatan baru Israel’.
Serangan ini merupakan upaya Israel menarik Lebanon ke dalam perang.
Kantor kepresidenan juga mengatakan, Mikati meminta menteri luar negeri Lebanon untuk mengajukan keluhan ke Dewan Keamanan PBB.
Tanggapan Hizbullah
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan tertulis, Hizbullah mengatakan serangan itu tidak akan berlalu tanpa tanggapan atau hukuman.
Kelompok tersebut juga mengatakan perlawanan perlawanan telah siap dilancarkan.
Hizbullah juga mengumumkan serangan terhadap pasukan Israel di seberang perbatasan. Tetapi mereka tidak menjelaskan secara spesifik apakah serangan tersebut merupakan respons terhadap pembunuhan Arouri.
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada bulan Agustus, telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembunuhan apa pun di tanah Lebanon.
Atas serangan-serangan Israel, Hizbullah bersumpah akan memberikan reaksi yang keras.
Reaksi Hamas
Di lain pihak, Hamas mengonfirmasi pembunuhan Arouri. Tak hanya itu, pejabat Brigade Qassam, Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar juga tewas.
Ketua Hamas Ismail Haniyeh pada Selasa malam mengatakan, pembunuhan Arouri adalah “tindakan teroris”.
Serangan itu merupakan sebuah pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon dan perluasan permusuhan Israel terhadap warga Palestina.
Jihad Islam Palestina
Jihad Islam pun juga bersumpah akan membalas dendam atas serangan dan kematian itu.
“Kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan perlawanan akan terus berlanjut sampai pendudukan dilenyapkan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Iran mengatakan pembunuhan itu akan semakin mengobarkan perang melawan Israel.
Gerakan Houthi di Yaman tak lupa menyatakan belasungkawa.
Di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, ratusan orang turun ke jalan untuk mendesak pembalasan.
“Balas dendam! Balas dendam! Qassam!” teriak mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"