KONTEKS.CO.ID – Turki kembali serang kelompok Kurdi Suriah dan Irak lebih sering dari sebelumnya.
Serangan udara terhadap kelompok Kurdi di Suriah dan Irak ini sebagai pembalasan atas tewasnya 12 tentara Turki akhir pekan lalu.
Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan pada Senin, 25 Desember 2023 mengklaim serangan udara telah menewaskan sedikitnya 26 militan.
Di timur laut Suriah, setidaknya delapan warga sipil tewas dalam serangan udara Turki pada hari Senin.
Juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, Farhad Shami, dalam sebuah postingan di X, mengatakan di antara pada korban warga sipil terdapat dua wanita.
Sementara Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan 12 orang lainnya terluka dalam serangan udara ini.
Menurut data lembaga tersebut, Turki telah melakukan 128 serangan di timur laut Suriah pada tahun 2023. Serangan telah menewaskan 94 orang.
Pada Jumat pekan lalu, para pejabat Turki mengatakan, militan yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah kelompok separatis Kurdi yang melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak tahun 1980an, berusaha menyusup ke pangkalan Turki di wilayah semi-otonom Kurdi di Irak utara.
Mereka mengatakan, enam tentara Turki tewas dalam baku tembak berikutnya.
Keesokan harinya, enam tentara Turki lainnya tewas dalam bentrokan dengan militan Kurdi.
Sebagai tanggapan, Ankara melancarkan serangan terhadap puluhan lokasi terkait dengan PKK di Irak dan Suriah.
Beberapa serangan menghantam lokasi industri minyak, fasilitas kesehatan dan infrastruktur penting di timur laut Suriah.
Menurut Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur, akibat serangan itu, produksi listrik berkurang 50 persen pada Sabtu.
Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur merupakan sebuah otoritas pimpinan Kurdi di timur laut Suriah yang diklaim Turki berafiliasi dengan PKK namun merupakan sekutu utama Amerika Serikat.
PKK Dianggap Teroris
Turki dan Washington sama-sama menganggap PKK sebagai kelompok teror.
Namun keduanya tidak sepakat mengenai status kelompok Kurdi Suriah, yang bersekutu dengan AS dalam perang melawan kelompok ISIS di Suriah.
Pemerintahan Kurdi dalam pernyataannya mendesak PBB untuk campur tangan dengan memperingatkan serangan Turki dapat mengancam keamanan kawasan.
Salah satu serangan terjadi di lokasi dekat penjara Alaya di Qamishli, yang menampung anggota ISIS.
Komandan SDF, Mazloum Abdi dalam sebuah postingan di X mengutuk penargetan infrastruktur dan mata pencaharian warga sipil oleh Turki di timur laut Suriah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"