KONTEKS.CO.ID – Kosongnya gudang senjata beberapa negara Eropa menimbulkan masalah lain. Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya telah mengirim senjata dan peralatan bernilai miliaran dolar ke Ukraina untuk membantu melawan Rusia. Tetapi bagi banyak negara NATO yang lebih kecil, dan bahkan beberapa negara yang lebih besar, konflik tersebut telah membebani persediaan senjata yang sudah habis. Beberapa sekutu mengirim semua persenjataan era Soviet cadangan mereka dan sekarang menunggu pengganti AS.
AS telah memberikan lebih dari $ 17,5 miliar senjata dan peralatan ke Ukraina sejak Februari. Hal ini menimbulkan pertanyaan di antara beberapa anggota Kongres, mengingat bantuan tersebut sulit diaudit dilapangan.
Uni Eropa siap memberi bantuan kepada Ukraina sebesar 1,5 miliar Euro atau setara Rp 24 miliar per bulan mulai tahun depan. Anggaran ini dialokasikan untuk menjalankan roda pemerintahan Ukraina sehari hari. Hingga kurun waktu 2022 Ukraina telah mendapatkan bantuan UE sebesar 19 miliar Euro. Sebagai negara gagal di Eropa, Ukraina tidak lagi memiliki anggaran untuk menghidupi diri sendiri, padahal kebutuhan dasar bulanannya mencapai 3-4 miliar Euro.
“Uni Eropa akan membiayai 1,5 miliar Euro per bulan dari jumlah yang dibutuhkan itu, Sisanya berasal dari AS dan lembaga donor dunia. Adapun jumlah keseluruhan dana tahun depan mencapai 18 miliar Euro (setara Rp 275 triliun),” pungkas Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"