KONTEKS.CO.ID – Indonesia percaya bahwa pertemuan tatap muka antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan timpalannya dari Ukraina Vladimir Zelensky di KTT G20 -yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali- akan membantu “memecahkan kebekuan” dalam hubungan antara kedua negara. Demikian dikatakan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Jose Tavares dalam wawancara dengan TASS.
Menurutnya Indonesia berharap Putin dan Zelensky akan menghadiri KTT secara langsung daripada secara virtual. “Kami berharap mereka [Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky] akan berpartisipasi secara pribadi, tidak online atau virtual, jika tidak maka akan sulit. Selalu merupakan keuntungan untuk bertemu langsung. Sekarang, kami akan memfasilitasi, platformnya tersedia, dan jika ada kemauan politik dari kedua belah pihak untuk bertemu, meskipun tidak ada pencapaian substantif yang diharapkan, tetapi jika hanya pertemuan [berlangsung yang dapat membantu] memecahkan kebekuan sekarang, hanya pertemuan, hanya di satu ruangan, berjabat tangan, bahkan tanpa senyum, tidak apa-apa, tapi itu sudah pencapaian besar,” kata duta besar.
Menurut Tavares, kedua belah pihak belum mengkonfirmasi partisipasi mereka. “Tetapi kami telah mendengar dari beberapa wawancara bahwa Presiden Zelensky telah menyebutkan di masa lalu bahwa dia tidak akan hadir secara langsung, tetapi mungkin hanya melalui presentasi online, jadi kita lihat saja. Kami masih punya beberapa minggu,” tambahnya.
Pada 14 Oktober, Putin mengatakan bahwa masalah perjalanannya ke KTT G20 di Indonesia belum diputuskan, tetapi pihak Rusia akan berpartisipasi dalam forum ini, terlebih saat Indonsia secara tegas menolak desakan AS untuk mengeluarkan Rusia dari G20. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"