KONTEKS.CO.ID – Seekor harimau berhasil dijebak dan direloksi di Malaysia setelah menerkam tiga orang hingga tewas dalam dua bulan terakhir.
Sebanyak 11 kandang perangkap dan 20 kamera telah dipasang dalam beberapa pekan terakhir di kawasan hutan di Distrik Gua Musang, Negara Bagian Kelantan yang menjadi lokasi serangan.
Perangkap yang dipasang berbentuk persegi panjang yang dibungkus dengan daun palem sehingga tampak menyatu dengan hutan.
Jebakan ini dipasang di titik di mana serangan terjadi. Salah satunya ditempatkan di perkebunan kelapa sawit.
Kambing hidup dipelihara di kandang terdekat untuk memancing harimau agar masuk ke dalam perangkap dengan suara mengembiknya.
Direktur Departemen Margasatwa dan Taman Nasional Kelantan, Mohamad Hafid Rohani kepada AFP mengatakan, ada lima serangan yang mengakibatkan empat kematian di Gua Musang sejak 2021.
Tiga pembunuhan terjadi pada bulan Oktober dan November tahun ini.
“Kami sangat prihatin. Ini adalah kematian terburuk terkait harimau dalam beberapa dekade terakhir di Malaysia,” kata Hafid.
Serangan terhadap manusia oleh harimau jarang terjadi.
Namun, insiden seperti ini diketahui terjadi di wilayah dimana pembangunan melanggar batas habitat hewan tersebut.
Bulan lalu, seekor harimau betina ditangkap dan dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa Liar Nasional di negara bagian Perak.
Namun Hafid mengakui, para pejabat tidak yakin apakah mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap manusia.
Harimau Malaya diklasifikasikan sebagai hewan yang sangat terancam punah oleh kelompok perlindungan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
WWF Malaysia memperkirakan terdapat kurang dari 150 hewan yang masih tersisa di alam liar.
Hafid mengatakan, diperkirakan ada 35 ekor harimau yang hidup di Kelantan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"