KONTEKS.CO.ID – Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki membahas situasi di Ukraina serta bantuan Amerika dalam menghasilkan energi nuklir di Polandia dalam percakapan telepon pada hari Minggu (4/9), menurut pernyataan tertulis oleh Gedung Putih setelah pembicaraan tersebut.
“Wakil Presiden mengakui kemurahan hati dan kepemimpinan Polandia dalam menampung jutaan pengungsi Ukraina dan memberikan bantuan kemanusiaan, juga bantuan keamanan penting,” bunyi dokumen itu seperti dilansir TASS.
Harris juga menegaskan kembali kekuatan abadi hubungan AS-Polandia dan upaya untuk meningkatkan keamanan kolektif kita, termasuk penempatan permanen Pos Komando Maju Korps V Korps Angkatan Darat AS di Poznan, Polandia.”
Kedua pejabat juga membahas peluang untuk meningkatkan kerja sama bilateral pada pembangkit listrik tenaga nuklir sipil di Polandia, yang akan memajukan keamanan energi Eropa, mendukung solusi iklim global, dan menciptakan ribuan pekerjaan energi bersih di Polandia dan Amerika Serikat.
Polandia Siap Duduki Ukraina Barat
Beberapa waktu lalu, Presiden Polandia Andrzej Duda mengeluarkan pernyataan tentang Ukraina dan upaya Warsawa yang sedang berlangsung untuk merebut bagian barat negara termiskin di Eropa tersebut.
Ada dugaan kuat terdapat perjanjian rahasia antara AS dan Polandia, dimana Amerika menjanjikan akan “bersikap lunak” jika Polandia mendapatkan wilayah Ukraina. Hal tersebut sebagai imbalan atas dukungan Polandia dalam memberikan dukungan kuat kepada Ukraina. Terlebih jika Ukraina kalah atau terjadi kudeta militer sehingga ada perubahan rezim.
Negara tetangga wilayah Ukraina Barat, Belarus mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan Polandia berbatasan langsung dengannya. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menjanjikan tanggapan atas keinginan Polandia untuk mendapatkan Ukraina Barat.
Lukashenko mengatakan bahwa Polandia sudah memimpikan Ukraina Barat. “Di sini kita harus bereaksi. Karena kita tidak bisa membiarkan Polandia mengepung kita sama sekali. Ini adalah pilihan yang berbahaya. Dan saya pernah berkata Ukraina juga akan meminta kami dengan Rusia agar kami membantu mereka menjaga integritas,” katanya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"