KONTEKS.CO.ID – Serangan udara Israel meledakan Rumah Sakit atau RS Baptist di Jalur Gaza. Setidaknya 500 orang tewas dalam pemboman tersebut, klaim Kementerian Kesehatan Palestina.
Seorang Juru Bicara Kementerian mengatakan, perkiraan awal menunjukkan bahwa antara 200 dan 300 martir tewas dalam serangan yang menargetkan Rumah Sakit Baptist.
“Kementerian kemudian merevisi angka tersebut menjadi setidaknya 500,” tulis AP dan Reuters, mengutip Rabu 18 Oktober 2023.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit tersebut.
Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan, masih belum ada rincian mengenai kematian di rumah sakit tersebut.
Ia pun buru-buru membantah IDF terlibat di dalamnya. “Kami akan mendapatkan rinciannya dan memberikan informasi terkini kepada publik. Saya tidak tahu apakah itu serangan udara Israel,” kelit Daniel Hagari.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan tiga hari berkabung setelah pemboman tersebut.
Hamas sendiri mengeluarkan pernyataan yang menyebutnya sebagai “kejahatan genosida”.
“Pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan Zionis di Rumah Sakit Al-Ahly Kota Gaza yang menyebabkan ratusan korban jiwa. Sebagian besar dari mereka adalah keluarga pengungsi, pasien, anak-anak dan wanita. Ini adalah kejahatan genosida yang sekali lagi terungkap,” paparnya.
“Hal ini juga menunjukkan dukungan Amerika dan Barat terhadap pendudukan kriminal ini,” cetusnya.
Mereka menyerukan intervensi “segera” oleh “komunitas internasional dan negara-negara Arab dan Islam”.
Jika klaim tersebut benar, maka serangan tersebut akan menjadi serangan udara Israel yang paling mematikan dalam lima perang yang terjadi sejak tahun 2008.
Ledakan tersebut menyusul laporan lokal mengenai kematian dan cedera di Rumah Sakit Baptis al Ahli Arab, di Gaza utara.
“Rumah sakit yang dikelola Anglikan ini terkena serangan roket Israel pada 14 Oktober yang menyebabkan empat anggota staf terluka,” menurut Uskup Agung Canterbury Justin Welby. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"