KONTEKS.CO.ID – Paus Fransiskus marah atas gelombang kejahatan kebencian anti-Kristen yang pemukim Israel lakukan atas umat Kristen. Selain serangan fisik, mereka juga diludahi.
Kemarahan Paus Fransiskus tersampaikan Juru Bicara Dewan Kepala Gereja Katolik di Yerusalem, Wadie Abu Nasser, mengutip Middle East Monitor, Sabtu 7 Oktober 2023.
Berbicara kepada Radio Tentara Israel, Abu Nasser mengatakan, Paus selalu mendapat informasi terbaru tentang setiap insiden di Yerusalem dan diberitahu tentang video viral yang menunjukkan pemukim Israel meludahi umat Kristen.
Menurut Menteri Israel, Itamar Ben-Gvir, praktik meludahi orang Kristen yang merendahkan dan menghina adalah tradisi lama Yahudi. Pemukim Israel juga membela praktik tersebut.
“Paus marah atas gelombang kejahatan kebencian anti-Kristen yang pemukim Israel lakukan,” ungkap Wadie Abu Nasser.
Abu Nasser mengatakan insiden tersebut telah mencapai eselon tertinggi keimanan. “Sudah menjangkau seluruh dunia, sampai bos besar,” ujarnya. “Paus selalu mendapat informasi terbaru tentang setiap kejadian, dia sangat marah.”
Paus Fransiskus Marah, Pemimpin Israel Tak Punya Solusi
Para pemimpin Israel terlambat bereaksi terhadap kecaman universal atas meningkatnya kejahatan kebencian anti-Kristen yang pemukim ilegal lakukan di Yerusalem dan Tepi Barat, wilayah yang mereka duduki.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama anggota kabinet sayap kanannya, tertuduh memicu permusuhan anti-Kristen dengan menganut ultra-nasionalisme. Sampai akhirnya mereka mengutuk para pemukim setelah video orang Yahudi meludahi umat Kristen di Yerusalem menjadi viral.
Dewan Gereja Dunia (WCC) di Yerusalem menyalahkan Pemerintah Israel atas “penganiayaan” terhadap umat Kristen.
“Kami merasakan penganiayaan terhadap komunitas dan agama kami,” kata Koordinator WCC di Yerusalem, Youssef Daher, kepada Anadolu.
“Ada penganiayaan terhadap warga Yahudi Israel, yang terdorong oleh kelalaian polisi atau pernyataan yang menteri kabinet Israel buat,” tambahnya.
“Jika polisi Israel serius, mereka tidak akan membiarkan insiden seperti itu,” katanya lagi. “Ada kelalaian pihak berwenang (Israel), dan ini mendorong para ekstremis tersebut.”
Serangan pemukim Israel terhadap umat Kristen meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Jewish News, sebuah laporan dari Pusat Data Kebebasan Beragama, yang mendokumentasikan serangan-serangan anti-Kristen, menyebutkan, ada 30 serangan telah terlaporkan ke hotline tersebut antara 16 Juni dan pertengahan Agustus 2023.
Dengan banyaknya misionaris Kristen yang melakukan perjalanan ke Yerusalem, serangan pemukim terprediksi akan meningkat. Bulan lalu dua misionaris Kristen terlecehkan oleh sekelompok anak-anak dan orang dewasa Israel.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan dua perempuan misionaris Kristen itu pemukim Yahudi tendang dan pukuli.
Para pemimpin Israel tampaknya tidak memiliki solusi terhadap peningkatan epidemi serangan anti-Kristen, selain kecaman.
Pada bulan Juli, Presiden Israel Isaac Herzog menyebut serangan tersebut sebagai “aib” namun serentetan insiden anti-Kristen belum mereda.
Kritikus berpendapat bahwa Israel tidak mempunyai jawaban terhadap meningkatnya serangan anti-Kristen. Karena negara itu sendiri berdiri berdasarkan cita-cita dominasi rasial dan tujuan mempertahankan supremasi orang Yahudi atas non-Yahudi.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"