KONTEKS.CO.ID – Kapal selam nuklir China terjebak di Laut Kuning. Dugaan sementara, kapal selam itu ‘terjebak’ dalam perangkap yang sebenarnya membidik kapal di bawah permukaan Inggris dan AS.
Sebanyak 55 pelaut China kemungkinan tewas akibat jeratan jebakan yang sengaja dipasang di Laut Kuning.
Menurut laporan rahasia Inggris, para pelaut tersebut tewas menyusul kegagalan besar sistem oksigen kapal selam yang meracuni awak kapal.
Kapten kapal selam Angkatan Laut PLA China bernomor lambung ‘093-417’ termasuk di antara korban tewas. Begitu juga 21 perwira laut lainnya.
Secara resmi, China membantah insiden tersebut terjadi. Tampaknya Beijing juga menolak meminta bantuan internasional untuk kapal selamnya yang rusak.
Laporan Inggris mengenai misi fatal tersebut berbunyi, “Intelijen melaporkan bahwa pada tanggal 21 Agustus terjadi kecelakaan di kapal saat menjalankan misi di Laut Kuning.”
Laman Daily Mail, Rabu 4 Oktober 2023 menulis, peristiwa yang terjadi pada pukul 08.12 waktu setempat mengakibatkan 55 awak kapal meninggal dunia. Rinciannya, 22 perwira, 7 perwira taruna, 9 perwira kecil, dan 17 pelaut. Termasuk kapten Kolonel Laut Xue Yong-Peng.
Kapal selam nuklir itu menabrak penghalang rantai dan jangkar yang Angkatan Laut China gunakan untuk menjebak kapal selam AS dan sekutu.
Hal ini mengakibatkan kegagalan sistem yang memerlukan waktu enam jam untuk memperbaiki dan memunculkan kapal. Sayangnya, sistem oksigen di dalam kapal meracuni kru setelah terjadi kegagalan besar.
Hingga kini belum ada konfirmasi independen mengenai dugaan hilangnya kapal selam China tersebut di ranah publik.
Beijing telah menolak spekulasi sumber terbuka mengenai insiden tersebut dan menyebutnya ‘sepenuhnya salah’. Sementara Taiwan juga membantah laporan internet.
Kapal selam Type 093 China mulai beroperasi dalam 15 tahun terakhir. Kapal tersebut memiliki panjang 351 kaki dan memiliki senjata torpedo.
Type 093 adalah salah satu kapal selam China yang lebih modern dan terkenal karena tingkat kebisingannya yang lebih rendah.
Tenggelamnya kapal tersebut terjadi di perairan Provinsi Shandong, China. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"