KONTEKS.CO.ID – Spesifikasi kapal selam nuklir Korut. Korea Utara telah meluncurkan kapal selam serangan nuklir terbarunya yang diresmikan Pemimpin Korut, Kim Jong Un, secara langsung .
Kapal selam kelas Sinpo-C adalah tambahan terbaru dan paling ampuh dalam persenjataan nuklir Korea Utara (Korut). Spesifikasi kapal selam nuklir Korut ini terbilang termodern ketimbang sebelumnya.
Kapal ini memodifikasi desain Rusia termodifikasi dan menggunakan mesin diesel yang pada gilirannya dapat mengisi serangkaian baterai. Ini memungkinkan kapal selam bekerja tanpa suara saat dibutuhkan.
Penggerak diesel-listrik adalah teknologi yang sudah berusia puluhan tahun. Namun Korea Utara telah mengubah desainnya secara radikal, memperluas layarnya dengan menyertakan beberapa tabung peluncuran rudal.
Analisis foto kapal selam baru yang diberi nama Hero Kim Kun Ok ini menunjukkan kapal dapat mengangkut dan meluncurkan 10 rudal Pukguksong-3 secara diam-diam saat masih terendam.
“Ini merupakan lompatan besar dalam kemampuan Korea Utara,” tulis Al Jazeera, Jumat 8 September 2023.
Spesifikasi Kapal Selam Nuklir Korut Bikin Keder AS dkk
Rudal jarak jauh yang meluncur dari darat akan segera terlihat dan terlacak ketika baterai anti-rudal siaga. Namun, secara teori, kapal selam baru ini akan mampu melakukan perjalanan di bawah air dan mendekati sasarannya secara diam-diam.
Semakin dekat kapal selam, semakin sedikit jarak yang dibutuhkan rudal untuk mencapai sasarannya. Sehingga memberikan sedikit waktu bagi sasaran untuk bereaksi dan mempertahankan diri.
Korea Utara sudah mempunyai kemampuan untuk menyerang negara tetangganya, Korea Selatan, dari lokasi peluncuran bergerak di darat. Kecil kemungkinan semuanya dapat tercegat.
Kapal selam ini memberi Korea Utara kemampuan ofensif di seluruh wilayah yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Unit terancang untuk melakukan perlawanan terhadap musuh potensial di Pasifik, seperti pangkalan Jepang atau Amerika Serikat di Guam.
Rudal itu sendiri berbahan bakar padat dan memiliki jangkauan 1.900 km. Selain itu, sudut peluncuran rudal balistik yang meluncur dari kapal selam (SLBM) dapat menjadi masalah bagi sistem rudal anti-balistik, Misalnya, sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
THAAD terancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik selama fase terakhir penerbangannya. Sistem ini AS kerahkan ke Korea Selatan pada 2017.
Sudut peluncuran, waktu di udara, dan jarak sasaran menjadikan Pukguksong-3 sebagai tambahan yang kuat dalam persenjataan negara. Ini mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke mana pun dalam jangkauannya, dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Versi sebelumnya, kapal selam kelas Gorae, belum mengalami uji coba ekstensif, sehingga para analis menyimpulkan bahwa modifikasi tersebut gagal.
Meski hanya mampu meluncurkan satu rudal dengan jarak yang jauh lebih pendek, kapal selam sebelumnya berfungsi sebagai uji coba ide-ide yang telah membuahkan hasil dalam desain Sinpo-C terbaru ini.
Tandingi Kapal Selam Korsel
Korea Selatan telah memiliki kapal diesel-listrik yang lebih canggih dan telah secara teratur menguji dan meningkatkan SLBM-nya. Namun ini adalah pertama kalinya Korea Utara mampu menandinginya.
Jepang juga kemungkinan akan fokus pada pengembangan kapal selam rudalnya sendiri. Sehingga semakin mempercepat perlombaan senjata yang sedang berlangsung di kawasan ini.
Melihat ke Rusia, Korea Utara menyadari bahwa angkatan laut yang mempunyai kemampuan nuklir, terutama armada kapal selam yang mempunyai kemampuan nuklir, adalah cara yang ampuh untuk mengimbangi kelemahan strategis yang mungkin negara tersebut miliki.
Ada laporan bahwa ketika Presiden Vladimir Putin dan Kim Jong Un bertemu di Vladivostok, akan ada permintaan teknologi propulsi nuklir Rusia. Ini sebagai imbalan atas sejumlah besar amunisi dan senjata yang sangat Putin butuhkan untuk melanjutkan perangnya di Ukraina.
Semua tanda menunjukkan Korea Utara kini bermaksud untuk memodernisasi dan memperluas armada kapal selam rudalnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"