KONTEKS.CO.ID – Masyarakat Indonesia dikejutkan dengan penemuan mayat Joshi Putri Cahyani (23), mahasiswi warga negara Indonesia di Gunma, Maebashi, Jepang.
Mayat Joshi ditemukan di salah satu apartemen di Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang, pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Kabar penemuan Mayat WNI di Jepang tersebut mencuat, setelah ramai di berbagai media sosial. Salah satu yang mengunggah adalah Rosalia Bratanegara.
Dia membagikan informasi melalui grup Facebook Indonesian Community in Japan (ICJ). Ada informasi kalau Joshi meninggalkan asrama Nihonggo Gakkounya sejak dua pekan lalu. Dia menyebutkan, korban terakhir kali dikabarkan bersama kenalannya bernama Keiichiro Kajimura.
Kronologi Penemuan Mayat Joshi Putri Cahyani di Jepang
Melansir dari Youtube Channel Uni Jepang, polisi Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang telah mengidentifikasi jenazah korban di sebuah apartemen.
Kabar menghilangnya Joshi Putri Cahyani tesebar setelah salah temannya menghubungi polisi. Dia merasa gusar lantaran tak dapat menghubungi korban sejak 21 Agustus 2023.
Akhirnya jenazah ditemukan pada hari Selasa, 22 Agustus 2023, pada pukul 16.00 waktu setempat. Menurut pemeriksaan, korban dipastikan telah meninggal sejak beberapa hari lalu, dan tidak ditemukan ada luka kekerasan.
Hingga saat ini, penyebab kematiannya belum diketahui, dan kasusnya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, Joshi Putri Cahyani dikabarkan mengalami perselisihan dengan teman prianya yang bernama Keiichiro Kajimura.
Sang Pacar Pamit Lewat Facebook
Polisi membenarkan jika korban memiliki teman dekat pria bernama Keiichirou Kajimura. Polisi juga menemukan fakta, kalau Keiichirou masih sempat mengunggah foto dengan caption “berpamitan” melalui akun Facebooknya.
Dalam unggahan tersebut, terlihat korban dan tersangka berfoto bersama di berbagai tempat yang pernah mereka kunjungi.
“Summer memories with my precious girl. Last post because I’m free and happy today. Don’t forget about me and Joshi. Living happily ever after with Joshi. Thank you so much everyone. And thank you sisters for supporting me till the end. Be sure to banish the Philanthropist Social Welfare Corporation, Takako Sugita, Nippon Academy, and Tamamuraderika. Please. Good bye to you all.”
Polisi telah mencoba menghubungi Keiichiro beberapa kali, namun gagal. Tapi akhirnya tersangka dibekuk polisi, di dekat sebuah stasiun di Tokyo.
Selama pemeriksaan, polisis menemukan fakta bahwa tersangka adalah orang yang hobi berbuat tidak senonoh kepada wanita, dan hal ini bermula sejak pengalaman pertamanya di sekolah.
Saat ini pemeriksaan mendalam masih berlangsung, guna mencari motif di balik pembunuhan ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"