KONTEKS.CO.ID – Paus Fransiskus mengutuk keras pembunuhan capres Ekuador, Fernando Villavicencio. Dia mendesak semua pihak untuk bekerja sama demi perdamaian.
Paus Amerika Latin pertama dalam sejarah itu mengirim telegram belasungkawa setelah pembunuhan Fernando Villavicencio pada rapat umum politik Rabu pekan kemarin di Quito.
Pembunuhan seorang tokoh yang memerangi kejahatan dan korupsi telah memusatkan perhatian global pada gelombang kematian akibat kekerasan di Ekuador. Ini membuat dan kerentanan negara tersebut terhadap kriminalitas.
Paus Fransiskus, seorang Yesuit Argentina yang mengunjungi Ekuador pada 2015 dalam perjalanan pertama masa kepausannya, berdoa untuk keluarga Villavicencio dan semua orang Ekuador.
“Demikian pula, dalam menghadapi penderitaan yang disebabkan oleh kekerasan yang tidak dapat dibenarkan, yang dia kutuk dengan segenap kekuatannya. Yang Mulia menyerukan kepada semua warga negara dan kekuatan politik untuk bergabung dalam upaya bersama demi perdamaian,” kata telegram yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara Vatikan, melansir Saudi Gazette, Minggu 13 Agustus 2023.
Ekuador telah menahan enam pria Kolombia sehubungan dengan pembunuhan tersebut.
Dalam pidato terakhirnya sebagai calon presiden, Villavicencio berjanji melanjutkan pekerjaannya memerangi masalah hukum dan ketertiban Ekuador.
Kepada banyak orang dia berjanji akan mengunci “pencuri” yang bertanggung jawab atas budaya korupsi yang mengakar.
Sebelumnya dia mengaku menjadi sasaran ancaman pembunuhan dari berbagai pihak, termasuk salah satu kartel narkoba Meksiko terbesar. Dalam sebuah pernyataan sesaat sebelum meninggal, dia mengatakan, “Di sini saya menunjukkan wajah saya. Saya tidak takut pada mereka.”
Pemakaman pria berusia 59 tahun itu berlangsung di Monteolivo di Quito utara, kata tim kampanyenya kepada CNN en Español.
Mereka mengatakan, penguburan berlangsung dalam privasi yang mendalam dengan peti matinya mendapat pengawalan dari anggota polisi bersama kerabat terdekatnya.
Pembunuhan Villavicencio, yang tergabung dalam partai politik Movimiento Construye, terjadi hanya 10 hari sebelum putaran pertama pilptes berlangsung. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"