KONTEKS.CO.ID – Bom cluster Rusia siap membalas serangan muniti tandan milik AS yang digunakan Ukraina.
Ancaman ini disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, merespons kedatangan bom clustes AS di Kiev. Bahkan dia menegaskan, jumlah bom cluster Rusia cukup dan dapat membalas jika Ukraina menggunakannya.
“Rusia memiliki persediaan munisi tandan dan akan mempertimbangkan untuk menggunakannya melawan Ukraina jika digunakan untuk melawan kita,” kata Putin, disitat CNN, Senin 17 Juli 2023.
Komentar Putin datang hanya beberapa hari setelah Ukraina menerima pengiriman munisi tandan buatan Amerika, meskipun seorang pejabat tinggi militer Ukraina mengatakan bom cluster belum digunakan.
“Rusia memiliki persediaan yang cukup untuk berbagai jenis munisi tandan,” kata pemimpin Rusia itu saat wawancara dengan seorang jurnalis pro-Kremlin.
Keputusan Washington untuk mengirim bom curah ke Kiev kontroversial dan dikritik oleh kelompok hak asasi manusia.
Senjata tersebut sangat berbahaya bagi warga sipil dan non-kombatan ketika ditembakkan di dekat daerah berpenduduk. Sebab mereka menyebarkan bahan peledak, yang disebut “bom”, di area yang luas.
Yang gagal meledak saat terkena dampak dapat meledak bertahun-tahun kemudian, menimbulkan risiko jangka panjang bagi siapa saja yang menghadapinya, mirip dengan ranjau darat.
Bom Cluster Rusia Kejahatan Perang
Bahaya yang ditimbulkan oleh senjata cluster telah mendorong lebih dari 100 negara –termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman– untuk menandatangani perjanjian melarang penggunaannya.
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan, keputusan apakah akan mengirim munisi tandan ke Ukraina “sangat sulit”. Tetapi dia memilih untuk melakukannya karena Kiev membutuhkan lebih banyak amunisi untuk melanjutkan perjuangannya mendorong pasukan Rusia keluar dari wilayah Ukraina.
Seorang pejabat tinggi di Departemen Pertahanan AS mengatakan Kyiv memberikan “jaminan tertulis” bahwa mereka tidak akan menggunakan munisi tandan di daerah perkotaan.
Dalam wawancaranya, Putin mengatakan bahwa pemerintahan Biden menyebut penggunaan munisi tandan sebagai kejahatan perang dan dia setuju dengan penilaian itu.
Tidak jelas persis komentar mana yang dimaksud Putin belum menggunakannya. Tetapi mantan sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, tahun lalu di awal konflik ada laporan penggunaan bom curah oleh Rusia. Jika dikonfirmasi, ini merupakan kejahatan perang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"