KONTEKS.CO.ID – Jenderal Rusia ternyata banyak yang terdampak pemberontakan Wagner Group, baru-baru ini. Ada yang terbunuh, dipecat, dan menghilang atau ditahan.
Seorang anggota parlemen Rusia mengatakan, seorang komandan Rusia di Ukraina, Mayor Jenderal Ivan Popov, telah dipecat dari tugas.
Seorang jenderal Rusia lainnya, yakni Letnan Jenderal Oleg Tsokov, tewas dalam serangan rudal Ukraina pada hari Senin pekan ini.
“Kematian Tsokov, wakil komandan Distrik Militer Selatan Rusia, adalah salah satu kerugian tingkat tertinggi bagi Rusia selama perang,” tulis The New York Times, Jumat 14 Juli 2023.
Anggota parlemen Rusia, Andrei Gurulyov, mengatakan, Tsokov meninggal secara heroik di Kota Berdiansk yang diduduki.
Dia juga mengunggah rekaman audio Popov yang mengatakan dia telah dipecat sebagai komandan Angkatan Darat ke-58, yang telah berperang di wilayah Zaporizhzhia Ukraina.
Popov dipecat karena mengajukan pertanyaan tentang tingginya tingkat korban Rusia dan kurangnya dukungan artileri. “Penting untuk tetap diam dan menjadi pengecut atau mengatakan apa adanya,” katanya.
Popov menuduh para pemimpin militer senior melakukan pengkhianatan.
Jenderal Rusia Melawan dari Dalam
Popov adalah salah satu dari setidaknya 15 perwira militer senior yang diskors atau dipecat sejak pendiri Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, memimpin pemberontakan terhadap Menteri Pertahanan Rusia, The Wall Street Journal melaporkan.
Komandan tinggi lainnya, Jenderal Sergei Surovikin, adalah salah satu dari sedikitnya 13 tentara yang telah ditahan atau ditangkap.
Surovikin, Kepala Pasukan Kedirgantaraan dan mantan komandan tertinggi Rusia di Ukraina, belum pernah terlihat di depan umum sejak pemberontakan Wagner Groups.
Anggota parlemen Rusia lainnya, Andrei Kartapolov, mengatakan, sang jenderal sedang “beristirahat” dan “tidak tersedia saat ini”.
Surovikin, Journal melaporkan, ditahan dan diinterogasi di Moskow. Dia adalah sekutu Prigozhin, yang juga menghilang dari pandangan publik.
Sementara itu, pihak berwenang Rusia menangkap seorang pria Ukraina yang mereka tuduh menembak mati seorang mantan komandan kapal selam Rusia, Kapten Pangkat Dua Stanislav Rzhitsky, saat dia sedang jogging di Krasnodar, Rusia selatan.
Intelijen militer Ukraina mengklaim pada hari Selasa bahwa Rzhitsky telah memerintahkan sebuah kapal selam yang terlibat dalam serangan rudal di Ukraina.
Penegak hukum Rusia dilaporkan membuat tersangka pria bersenjata Ukraina mengaku direkrut oleh intelijen Ukraina untuk menembak jatuh Rzhitsky. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"