KONTEKS.CO.ID – Cerita pilu pasangan dokter Malaysia viral batal nikah gara-gara Talasemia. Simak ulasan selengkapnya dalam artikel ini.
Cerita pilu pasangan dokter Malaysia viral batal nikah gara-gara Talasemia dan menulis surat menyentuh di media sosial.
Pasangan praktisi medis itu harus memutuskan pertunangan setelah mengetahui bahwa mereka berdua adalah pembawa Talasemia.
Berbagi berita di Twitter, wanita yang ingin dikenal sebagai Dr Farra ini mengatakan bahwa sebelumnya, hanya tunangannya yang memberi tahu bahwa dia adalah pembawa Talasemia.
Seperti dilaporkan situs Kementerian Kesehatan RI, Talasemia adalah penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan penderita harus melakukan transfusi darah sepanjang usianya. Penyakit tersebut bisa dicegah melalui deteksi dini.
Talasemia dapat diturunkan dari perkawinan antara dua orang pembawa sifat. Seorang pembawa sifat talasemia secara kasat mata tampak sehat (tidak bergejala), hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin.
Dr Farra awalnya tak masalah
Walau tunangannya mengidap Talasemia, Dr Farra mengatakan hal itu tidak menjadi masalah, karena dia menganggap dirinya sebagai orang biasa.
Namun, Dr Farra tergerak untuk melakukan tes Talasemia setelah bertunangan, dan saat itulah dia mengetahui bahwa dia memiliki penyakit yang sama dengan tunangannya.
“Dia (tunangan saya) pembawa. Dia memberitahu saya sedari awal. Tapi saya pikir saya normal. Bahkan tidak pernah melakukan pemeriksaan,” beber Dr Farra.
“Saya melakukan tes setelah kami bertunangan, sebagai pencegahan… tapi itulah yang saya pikirkan. Ternyata saya pembawa. Jadi, risiko terkena Talasemia Major ada,” imbuhnya.
“Kami tidak tahan dengan sesuatu yang tidak pasti,” katanya dalam sebuah unggahan di Twitter.
Sempat terlibat diskusi panjang sebelum pisah
Dr Farra mengatakan, sebelum memutuskan untuk berpisah, mereka menghabiskan waktu beberapa bulan untuk berdiskusi karena bukan keputusan yang mudah untuk diterima, terutama terkait masa depan keduanya.
Bahkan, keputusan itu juga diambil setelah mengenang kembali kondisi anak-anak yang menderita Talasemia saat keduanya ditempatkan bersama di bagian Pediatri.
“Kami ingat anak-anak yang kami asuh sebelumnya. Kami harus memasukkan darah mereka setiap malam, dan mereka harus bergantung pada transfusi darah. Betapapun sedihnya kami, mereka (anak-anak) juga memberontak,” tutur Dr Farra.
“Mereka mengungkapkan perasaan mereka mengapa perlu menderita penyakit seperti itu. Jadi saya setuju (untuk berpisah) terutama ketika dia (mantan tunangannya) berkata, kami tidak bisa menganggap diri kami serius. Kami jatuh cinta dan bisa ketemu juga berkah. Tapi, kasihan anak-anak nanti,” ujar Dr Farra.
Netizen sedih sekaligus berbagi pengalaman berharga
Adapun di bagian komentar, rata-rata pengikut media sosial mengungkapkan keterkejutan dan kesedihan atas keputusan pasangan itu untuk berpisah karena sakit.
Bahkan, salah satu pengikutnya menginformasikan bahwa dia dan pasangannya juga pembawa Talasemia kategori Alpha dan Beta dan telah mengalami dua kali keguguran dan bertekad untuk menjalani IVF.
Setelah itu, mereka kini dikaruniai seorang putri berusia dua tahun yang dalam keadaan sehat.
Pengikut itu juga menyarankan Dr Farra untuk memeriksa di kelompok pembawa mana mereka berada dan tidak terlalu khawatir tentang situasinya.
Ini surat menyentuh dari tunangan Dr Farra
“Terima kasih untuk 1 tahun terakhir ini. Itu adalah kenangan indah yang akan selalu aku simpan di hatiku. Mengenalmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku. Tapi rencana Tuhan lebih baik. Kita tidak pernah tahu bahwa kita berdua adalah pembawa. Aku sudah mencoba, aku sudah menangis. Tapi di sana aku membiarkanmu pergi. Aku berharap kebahagiaan untukmu, di masa depan. Aku akan selalu mencintaimu. Terima kasih Farra, terima kasih cintaku.”***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"