Dunia

HP Disita, Siswi Bakar Asrama Sekolah: 19 Tewas

JAJAK PENDAPAT

Siapa pilihan Capres 2024 kamu?

KONTEKS.CO.ID – HP disita, siswi bakar asrama sekolah di Guyana. Untuk kronologi kejadian tragis ini dapat disimak dalam artikel berikut.

HP disita, siswi bakar asrama sekolah di Guyana. Dilaporkan 19 nyawa melayang dari kejadian mengerikan ini.

Kebakaran asrama sekolah di Guyana yang merenggut 19 nyawa akhir pekan lalu disebabkan ulah seorang siswi yang marah karena ponselnya disita.

Polisi dalam sebuah pernyataan menginformasikan bahwa laporan resmi polisi mengkonfirmasi bahwa seorang siswi diduga menyulut api karena ponselnya disita oleh penjaga keamanan asrama dan gurunya.

Siswi remaja itu mengaku yang menyalakan api dan sekarang berada di bawah kendali polisi di sebuah rumah sakit distrik di kota Mahdia.

BACA JUGA:   Jangan Khawatir, Simak Cara Melacak HP dengan IMEI

Polisi saat ini sedang menyelidiki apakah akan mengajukan tuntutan terhadap tersangka atau sebaliknya.

Minggu lalu, sebuah asrama yang menampung 57 pelajar berusia 11 hingga 17 tahun dijilat api, menyebabkan 19 siswi tewas dan 20 lainnya dilarikan ke rumah sakit, dengan dua di antaranya masih berada dalam kondisi kritis.

“Mereka (staf asrama) menyita ponsel siswi tersebut dan pada malam yang sama, tersangka mengancam akan membakar asrama dan semua orang mendengarnya,” kata seorang sumber yang menolak disebutkan namanya seperti dilaporkan South China Morning Post.

HP disita, siswi bakar asrama sekolah di Guyana. (Foto: latinpost)

Menurut sumber tersebut, siswi yang jadi tersangka kemudian pergi ke area kamar mandi dan menyemprotkan insektisida ke tirai dan membakarnya. Sejumlah siswi lain yang menjadi saksi juga menceritakan hal serupa.

BACA JUGA:   HP Vivo Y21T Spesifikasi Keren dan Harga Terjangkau

Setelah itu, beberapa siswi lainnya berusaha memadamkan api, namun api dengan cepat menyebar melalui langit-langit kayu, sebelum menghancurkan seluruh bangunan.

“Menurut pengakuan siswi lain yang ditemukan, mereka semua sedang tidur pada saat kejadian, sebelum terbangun ketika mendengar teriakan banyak orang,” kata polisi.

“Kemudian mereka melihat api dan asap di area kamar mandi dan menyebar ke area lain, menyebabkan beberapa siswi terbakar tubuhnya dan mencium bau asap, sementara beberapa lainnya berhasil melarikan diri,” menurut laporan polisi.

BACA JUGA:   Penting Diketahui Orangtua, Ini Waktu Ideal Anak Gunakan Gadget Setiap Hari

Sementara itu, ahli patologi yang melakukan postmortem pada enam korban Senin lalu memastikan penyebab kematian adalah menghirup asap dan terbakar, dengan 13 mayat sudah dibawa ke Georgetown untuk verifikasi DNA.

Pada Senin, 22 Mei 2023, Presiden Guyana, Irfaan Ali bertemu dengan orang tua korban setelah mengunjungi rumah sakit di Mahdia, dan menyatakan seluruh negara berduka selama tiga hari.***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Author

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi