KONTEKS.CO.ID – Kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan oleh pemerintah akan beroperasi melayani penumpang mulai Juli 2023. Proyek dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
Kepastian itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, setelah meninjau perkembangan pembangunan kereta cepat di Stasiun Tegal Luar Bandung.
“Dengan kesiapan sekarang, rencana operasi komersil pada bulan Juli. Nanti Presiden yang akan membuka (operasional kereta cepat),” ungkap Budi Karya Sumadi yakin, Sabtu, 28 Januari 2023.
Menhub menjelaskan, progres pembangunan konstruksi kereta cepat telah mencapai 84%. Progress-nya termasuk pembangunan rel, persinyalan, dan stasiun.
Kereta cepat Jakarta-Bandung nantinya akan melintasi rel khusus yang sudah terbangun sejauh 130 kilometer single track, termasuk 60 kilometer double track.
Dia menambahkan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) juga membangun empat stasiun. Masing-masing Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegal Luar.
“Awal bulan Mei nanti sudah bisa melakukan commissioning test,” ucap Dirut KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.
Untuk diketahui, jarak Jakarta-Bandung bakal ditempuh 38 menit sejak pemberangkatan dari Stasiun Halim hingga Tegal Luar. Guna mendukung operasional, kini sudah ada lima train set dengan masing-masing sebanyak delapan gerbong.
Dwiyana menambahkan. jumlah set kereta cepat akan bertambah empat set pada Mei 2023. Dalam setiap perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung, rangkaian bisa mengangkut 601 penumpang.
Rinciannya, kelas eksekutif 18 penumpang, first class 28 orang serta 555 kursi kelas ekonomi. Untuk harga tiketnya, PT KAI menetapkan tarif Rp350.000.
“Di awal operasional, untuk menarik pengguna maka tiket dibanderol harga Rp250.000,” sebut Dirut KAI, Didiek Hartantyo.
BUMN tranportasi darat itu menargetkan 40.000 penumpang dengan tingkat keterisian 75%. Selain itu, perusahaan juga menggandeng Polar Fakultas Tehnik UI untuk mengkaji karakter calon penumpang. Mereka yang dimaksud ialah penumpang mobil dan kereta api yang diperkirakan akan shifting 11%.
Menhub meminta proyek prestius ini dapat terlaksana. Sebab memiliki arti penting bagi Indonesia, yakni kereta cepat pertama di antara negara-negara ASEAN. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"