KONTEKS.CO.ID – Nono, anak laki-laki berusia 8 tahun asal Buraen, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil mengharumkan nama Indonesia di kompetisi atau lomba matematika level dunia.
Nono sukses mengemas gelar juara pertama lomba matematika bertajuk Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
Melansir Strategi.id, Nono yang memiliki nama asli Archangels Hendrik Meo Tnunay, berhasil mengalahkan ribuan peserta lainnya. Bahkan wakil-wakil dari Amerika Serikat.
Berikut lima fakta Nono mengharumkan nama bangsa dengan menjuarai Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition.
1. Kalahkan 7.000 siswa dari seluruh dunia
Nono adalah siswa SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT. Dia berangkat berlomba di ajang ABG International Mathematics Competition melawan lawan-lawannya dari seluruh dunia. Tidak tanggung-tanggung, ada 7.000 peserta.
Nono menjuarai kompetisi internasional yang diselenggarakan sejak Januari-Desember 2022 lalu.
2. Juara pertama
Di ajang itu, Nono berhasil menjadi juara pertama. Sedangkan juara 2 pada diraih peserta dari Qatar dan wakil Amerika hanya menduduki peringkat ketiga.
3. Nono juara matematika dunia berasal dari keluarga sederhana
Nono lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah petani dan ibunya seorang guru. Mereka tinggal di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.
Nono adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir pada 2 April 2015.
4. Nono juara matematika dunia Pernah juara di ajang yang sama
Capaian hebat Nono ternyata diraih bukan kali ini saja. Sebelumnya dia juga pernah menjadi juara pada ajang yang sama. Tahun 2021, dia menjadi juara ketiga.
Dan bertarung di tahun 2022, Nono sukses mengalahkan pencapaiannya sendiri.
5. Mendapatkan penghargaan dan uang tunai
Sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha dan kerja kerasnya, pihak Abacus Brain Gym memberikan penghargaan berupa piala, sertifikat, dan hadiah uang tunai USD200.
Hadiah ini diberikan langsung kepada Nono oleh Juli Agustar Djonli sebagai founder Abacus Brain Gym (ABG) USA yang datang langsung dari Amerika untuk memberikan hadiah untuk Nono.
Prestasi Nono menjadi pembuktian bahwa kecerdasan bukan hanya milik siswa dari sekolah bonafid di perkotaan. Sekolah Inpres di daerah pelosok pun bisa menghasilkan siswa cerdas.
Selamat untuk Nono!
Sumber: Strategi.id
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"