KONTEKS.CO.ID – Huawei menegaskan kembali komitmennya menyediakan solusi teknologi digital yang berperan penting dalam membangun ‘mesin utama’ dalam mendorong momentum transformasi digital Indonesia.
Tantangan dan peluang telah dibahas selama acara Huawei ICT Outlook 2022 di kampus IT Del di Sumatera Utara. Acara ikut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian; CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen; dan Rektor IT Del, Arnaldo Marulitua.
Selain pandemi COVID-19 yang belum selesai, Indonesia diprediksi juga akan menghadapi sejumlah tantangan besar di tahun 2023. Misalnya, isu perubahan iklim dan transisi energi untuk mencapai target emisi nol karbon, disrupsi teknologi digital, dan gejolak geopolitik yang dapat memicu krisis pangan dan keuangan.
Namun, kesuksesan Presidensi KTT G20 dan terpilihnya Indonesia sebagai pemimpin ASEAN tahun 2023 memberikan peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional sesuai target pemerintah, yakni USD146 miliar pada 2025.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, mengatakan, Huawei telah hadir di Indonesia lebih dari 22 tahun lalu. Komitmennya untuk turut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia yang terus diperkuat.
Huawei terus menghadirkan teknologi terdepannya, upaya ini dilakukan dengan mengembangkan infrastrukutur TIK untuk menghubungkan yang tak terkoneksi, mempromosikan tolok ukur use case global dan menyediakan teknologi maju terdepan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Upaya ini dilakukan dengan pemahaman akan main terakselerasinya transformasi digital di Indonesia dan makin mendesaknya kebutuhan akan konektivitas jaringan broadband, peningkatan adopsi teknologi-teknologi terdepan seperti AI, Big Data dan Cloud, serta telah dimulainya komersialisasi layanan 5G.
“Keseriusan kami untuk membantu seluruh sektor di Indonesia selaras dengan komitmen ‘I DO’ untuk Indonesia,” ucap Jacky Chen.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kesuksesan Indonesia di ajang G20 telah mendorong minat investor untuk berinvestasi ke dalam negeri, yang akan memicu pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Momentum investasi ini harus dijaga dan setiap elemen harus bersinergi untuk membuka jalan bagi investor agar mudah berbisnis di Indonesia.
Menurut Luhut, Indonesia diprediksi akan mencapai produk domestik bruto sebesar USD3 triliun dan meningkatkan pendapatan per kapita dari USD4.000 saat ini hingga USD10.000 pada 2030.
Untuk mewujudkannya, lanjut dia, Indonesia akan menjaga pertumbuhan ekonomi antara 5,5-6,5%dan akan terus meningkatkan efisiensi perekonomian melalui digitalisasi.
“Sebagai penyedia teknologi digital mutakhir, seperti 5G, Cloud, dan AI, Huawei berperan penting dalam membuka jalan bagi Indonesia untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor, termasuk smart mining dan smart maritime,” ucap Luhut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"