KONTEKS.CO.ID – Industri teknologi saat ini menghadapi masa sulit secara global. Namun, perusahaan teknologi Amerika tampaknya mengambil tindakan drastis dibanding lainnya.
Menanggapi potensi resesi ekonomi, perusahaan teknologi Amerika telah meningkatkan jumlah PHK. Tingkat pemecatan sekarang mendekati tingkat yang dicapai pada awal pandemi global.
Data dari lembaga sumber daya manusia Challenger, Gray & Christmas Inc. menunjukkan bahwa pada Oktober lalu, ketika eksekutif teknologi menjadi lebih pesimis tentang prospek ekonomi, jumlah PHK di industri teknologi AS mencapai 9.587.
Ini merupakan angka tertinggi sejak November 2020. Selain itu, pada bulan yang sama juga menjadi bulan dengan PHK terbanyak.
Dalam beberapa pekan terakhir, banyak perusahaan teknologi Amerika mengatakan, mereka akan menangguhkan perekrutan atau memberhentikan staf secara langsung. Di antara mereka, Apple, Amazon dan Alphabet telah memperlambat atau menangguhkan perekrutan.
Pekan lalu, Twitter langsung memberhentikan 50% dari sekitar 7.000 orang. Twitter harus melepas tak kurang dari 3.000 pekerja. Meta, perusahaan induk Facebook, juga memberhentikan ribuan pekerjaan pekan ini, kata laporan.
Roger Lee, Co-Founder Layoff Tracker (Layoffs.fyi) mengatakan, sejauh ini kuartal II tahun 2020 masih merupakan kuartal terburuk terjadinya PHK. Namun, situasi PHK secara keseluruhan tahun ini akan lebih parah daripada 2020.
“Lebih dari 104.000 karyawan pemula telah kehilangan pekerjaan mereka sepanjang tahun ini. Ini melampaui sekitar 81.000 PHK untuk semua tahun 2020,” menurut Roger Lee, dilansir Giz China.
Stephen Levy, Direktur California Center for Sustainable Economic Research (CCSCE), sebuah perusahaan riset, mengatakan, dilema yang dihadapi startup bahkan lebih akut. Melonjaknya suku bunga telah menghambat kemampuan mereka untuk mengumpulkan dana, dan kemungkinan PHK lebih besar di masa depan.
“Ini tidak akan membaik sampai suku bunga dan inflasi kembali ke tingkat normal,” kata Levy.
Yang pasti, skala PHK saat ini masih jauh dari besaran PHK yang terlihat pascapecahnya gelembung dot-com. Industri teknologi kehilangan 168.395 pekerjaan pada 2001 dan 131.294 pada tahun 2002, menurut data Challenger, Gray & Christmas Inc. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"