KONTEKS.CO.ID – Nama Teguh Aprianto tengah banyak orang cari di internet. Itu tak lain sebagai dampak pendapatnya terkait serangan ransomware terhadap PDNS 2 di Surabaya.
Tampil di podcast kanal YouTube Deddy Corbuzier, Teguh Aprianto dengan gamblang menguliti serangan kelompok Brain Cipher. Mereka menyusupkan virus ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 dan berimbas lumpuhnya pelayanan pemerintahan pusat dan daerah selama berhari-hari.
Menurut Teguh, ia bisa meretas sistem digital milik instansi pemerintahan dalam waktu singkat: “Kurang dari lima menit!”
Hal itu menjawab pertanyaan sang host, Deddy, terkait keamanan jaringan instansi pemerintahan di Indonesia.
“Ngehack (meretas) instansi (pemerintahan) bukankah harusnya lebih sulit?” ujar sang Mentalis, mengutip YouTube Deddy Corbuzier, Selasa 9 Juli 2024.
Teguh pun menantang Deddy untuk menyodorkan nama instansi yang mau ia retas.
Mudahnya Meretas Server Pemerintah Indonesia
Lebih jauh Teguh mengatakan, instansi pemerintahan punya banyak internal untuk mengakses sistem. Bahkan ia mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang pernah mengatakan, pemerintah memiliki ribuan aplikasi.
Nah aplikasi untuk mengelola banyak hal itu akan bisa memuluskan jalan meretas sistem. Menurut Teguh, kerentanan itu membuat serangan terhadap server PDNS bisa terulang setiap hari.
Profil Teguh Aprianto, Pendiri Ethical Hacker Indonesia
Teguh saat ini tercatat sebagai konsultan cyber security di Jakarta yang mendirikan komunitas hacker Indonesia. Namanya, Ethical Hacker Indonesia.
Komunitas yang berdiri pada 2018 menjadi wadah individu yang tertarik pada bidang ethical hacking. Yakni, peretas yang memanfatakan kepintarannya untuk tujuan baik.
Para peretas yang mencari celah kelemahan siber pada sebuah jaringan untuk kemudian menyempurnakan keamanannya dari serangan black hackers. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"