KONTEKS.CO.ID – Nvidia, startup yang menjadi pusat booming kecerdasan buatan, telah menjadi perusahaan paling berharga di dunia, menggeser Microsoft dari posisi teratas.
Kapitalisasi pasar Nvidia mencapai USD3.335 triliun pada hari Selasa 18 Juni 2024, karena saham pembuat chip tersebut naik 3,5% menjadi USD135,58.
Prestasi ini terjadi hanya beberapa hari setelah perusahaan yang berbasis di Santa Clara California itu melampaui Apple untuk menjadi perusahaan paling bernilai kedua di dunia.
Saham Microsoft dan Apple, pemegang posisi nomor 2 dan nomor 3, masing-masing turun sebesar 0,45% dan 1,1%.
Reli Nvidia, yang telah mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertinggi, melanjutkan rentetan kemenangan beruntun bagi perusahaan tersebut. Unit pemrosesan grafisnya (GPU) adalah bagian integral dari pengembangan AI atau kecerdasan buatan.
Didukung oleh banyaknya permintaan chip dari raksasa teknologi seperti Microsoft, Meta, dan Google, harga saham perusahaan telah melonjak hampir 182% pada tahun ini saja. Sebelumnya di atahun 2023 telah meningkat lebih dari tiga kali lipat.
Nvidia menguasai sekitar 80% pasar chip AI yang tergunakan di pusat data yang menjalankan model AI seperti ChatGPT OpenAI.
Sejak debut pasar sahamnya pada 1999, saham Nvidia telah melonjak 591,078%.
Seorang investor yang memasukkan USD10.000 ke dalam perusahaan pada 1999 akan memiliki saham senilai USD59.107.800 hari ini. Prediksi itu tersampaikan buletin Kobeissi Letter tentang pasar modal.
Al Jazeera, Rabu 19 Juni 2024, menulis, Nvidia berdiri pada tahun 1991. Perusahaan menghabiskan beberapa dekade pertama dengan fokus utama produksi chip untuk game komputer.
Pada 2000-an, CEO Nvidia, Jensen Huang, mengarahkan Nvidia untuk berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan GPU. Yakni GPU untuk aplikasi yang lebih luas daripada game. Sehingga perusahaan dapat memanfaatkan ledakan AI yang akan datang.
Kenaikan perusahaan yang menakjubkan telah mengubah Huang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Ia memiliki kekayaan bersih lebih dari USD117 miliar (Rp1.913 triliun), menurut Forbes.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"