KONTEKS.CO.ID – China berhasil mengalahkan Amerika Serikat dan India sebagai negara pertama yang mendarat di sisi gelap Bulan. Wahana Chang’e-6 milik China berhasil mendarat di Kutub Selatan Bulan pada Senin 3 Juni Lalu.
Melansir Reuters, Badan Antariksa Nasional China (CNSA) telah mengumumkan keberhasilannya pada Selasa 4 Juni lalu.
Kini pesawat Chang’e-6 telah lepas landas dari sisi terjauh Bulan dan memulai perjalanan pulang menuju Bumi dengan membawa bebatuan. Pengambilan sampel terlakukan dengan menggunakan bor dan lengan robot untuk menggali tanah dalam dan di bawah permukaan Bulan.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bulan pukul 07.38 waktu China setelah berhasil menyelesaikan pengumpulan sampelnya pada 2-3 Juni 2024.
Chang’e-6 kini telah berada di orbit Bulan dan akan segera bergabung dengan pesawat ruang angkasa pengangkutnya yang ada di orbit. Sampel bebatuan dari Bulan kemungkinan akan mendarat di China pada Selasa 25 Juni mendatang.
Datangnya sampel dari Bulan ke Bumi mengundang antusiasme dari banyak ilmuwan dari seluruh dunia. Tanah dan bebatuan tersebut dapat menjadi harapan baru untuk membantu menjawab mengenai asal-usul tata surya.
Profesor dari Universitas Leicester Inggris, Martin Barstow mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan pencapaian penting bagi dunia.
“Hanya AS dan Rusia yang berhasil mendapatkan sampel dari Bulan, mendarat, dan kemudian lepas landas lagi. Hal ini menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam program luar angkasa China. Merupakan prestasi teknis untuk lepas landas dari Bulan, dan lebih menantang karena dilakukan dari sisi terjauhnya,” ungkap Barstow.
Bagian sisi gelap atau terjauh Bulan kemungkinan akan membawa peluang baru bagi penelitian oleh ilmuwan. Sisi terjauh ini adalah wilayah yang secara permanen menghadap jauh dari Bumi.
Para ahli mengatakan, sampel tersebut dapat memberikan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya. Harapannya, sampel tersebut juga dapat menjawab pertanyaan mengenai mengapa sisi dekat dan jauh Bulan sangat berbeda. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"