KONTEKS.CO.ID – Data Biznet bocor. Peretas kembali membuat membocorkan data pelanggan Biznet yang baru sehingga menciptakan kekhawatiran akan keamanan data pribadi para pelanggannya.
Pada Senin, 25 Maret 2024, sekitar 154.091 data pelanggan Biznet termasuk nama lengkap, email, saldo, password hash, alamat, nomor NPWP, dan nomor HP telah peretas bocorkan.
Ini merupakan insiden kedua setelah sebelumnya sebanyak 380.000 data pelanggan Biznet telah terilis.
Kronologi Kebocoran Data Biznet Bocor Lagi
Kebocoran data pelanggan Biznet pertama kali terungkap pada Minggu, 10 Maret 2024, ketika peretas mengungkap 380.000 data pelanggan.
Peretas tersebut mengklaim tindakan ini adalah bentuk protes terhadap pemberlakuan Fair Usage Policy (FUP) oleh Biznet. FUP adalah batas kuota maksimal bagi pelanggan dalam menggunakan layanan internet tanpa batas kecepatan.
Biznet mulai menerapkan aturan FUP sejak Januari 2024 dengan alasan untuk mengurangi praktek “nakal” sebagian konsumen.
Peretas atau hackers, yang mengklaim sebagai karyawan Biznet, menilai aturan FUP tersebut tidak adil bagi konsumen.
Sebagai tanggapan, mereka menegaskan bahwa lebih banyak data akan terbocorkan jika Biznet tidak menghapus regulasi FUP hingga tanggal 7 April 2024.
Meskipun tindakan ini terkesan bertentangan dengan kepentingan Biznet yang seharusnya terjaga, hackers menegaskan tujuannya adalah untuk menghilangkan kepercayaan pelanggan kepada Biznet.
Reaksi Biznet dan Tanggapan Pakar Keamanan
Biznet telah memberlakukan aturan baru ini dengan alasan untuk menjaga integritas layanan mereka. Namun reaksi peretas menunjukkan adanya ketidakpuasan dari beberapa pihak.
Biznet berusaha menjelaskan bahwa FUP terterapkan untuk mengurangi penyalahgunaan layanan internet. Terutama dalam hal penggunaan satu akun untuk beberapa rumah.
Namun, hackers menganggap hal ini tidak adil dan menuntut penghapusan aturan FUP.
Dampak bagi Pelanggan Biznet
Dampak dari kebocoran data pelanggan Biznet adalah hilangnya kepercayaan pelanggan terhadap Biznet dan risiko eksploitasi data pribadi mereka.
Informasi penting seperti nomor telepon dan NPWP telah tersebar ke publik, meningkatkan risiko identitas dan penipuan.
Untuk membantu pelanggan Biznet memeriksa apakah data pribadi mereka termasuk yang bocor, pakar keamanan Teguh Aprianto menyediakan alat pemeriksaan di periksadata.com/biznetgio.
Berdasarkan pengecekan acak terhadap 2.000 sampel, sekitar 99,65% data yang bocor terdaftar di layanan Biznet Gio.
Kebocoran data pelanggan Biznet oleh hackers merupakan ancaman serius terhadap privasi dan keamanan data pribadi.
Sementara Biznet berupaya menjaga integritas layanan mereka dengan menerapkan aturan FUP, reaksi hackers menunjukkan adanya ketidakpuasan yang perlu diatasi.
Pelanggan Biznet harus memeriksa keamanan data mereka dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyalahgunaan informasi pribadi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"