KONTEKS.CO.ID – Sega pecat karyawan terbahas di dalam berita ini. Industri game mengalami goncangan lagi dengan keputusan Sega of America melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 61 karyawannya pada Maret 2024 nanti.
Departemen yang terdampak adalah jaminan kualitas (QA) dan lokalisasi bahasa di dua kantor Sega di Irvine, California, AS.
Dalam tindakan perampingan ini, 12 karyawan terpecat dari satu kantor. Sementara 49 tenaga kerja mengalami layoff dari kantor lainnya.
Keputusan ini tidak hanya menciptakan ketidakpastian di kalangan karyawan. Tetapi juga mengirimkan sinyal tentang tantangan yang industri game hadapi.
Pemberitahuan Wajib 60 Hari Sebelum Sega Pecat Karyawan
Informasi PHK tersebar melalui bot berita layoff, @WhatLayoff, di media sosial X, dan terkonfirmasi melalui peringatan Worker Adjustment and Retraining Notifications (WARN) yang terajukan di California pada 8 Januari 2024.
WARN, yang wajib bagi perusahaan dengan lebih dari 100 karyawan di California, bertujuan memberikan pemberitahuan 60 hari sebelum perampingan manajemen lakukan.
Aliansi Pekerja Sekutu Peningkatan Sega (AEGIS-CWA), serikat pekerja dari Sega, mengungkapkan, perampingan ini terjadi karena niat Sega untuk melakukan alih daya (outsourcing) pada QA dan sebagian lokalisasi ke perusahaan lain.
AEGIS-CWA, yang berfokus pada memperkuat gaji, tunjangan, dan stabilitas pekerjaan, menyatakan menolak langkah ini.
Menyelamatkan Pekerjaan dan Menawarkan Pesangon
AEGIS-CWA menyatakan bahwa mereka dapat menggandakan jumlah pekerjaan yang diselamatkan dari PHK dan menawarkan pesangon kepada pekerja sementara.
Meskipun demikian, manajemen yakin perampingan ini akan berdampak negatif pada kondisi kerja, kualitas kerja karyawan yang masih bekerja. Bahkan kualitas game yang akan perusahaan buat ke depannya.
PHK di Industri Game Tahun 2024
Industri game menghadapi tahun yang sulit dengan gelombang perampingan yang terus berlanjut. Setelah Microsoft pada Januari 2024 memecat 1.900 karyawan, perusahaan lain seperti Epic Games, Ubisoft, Embracer Group, Hasbro, Electronic Arts/EA, Unity, Bungie, Amazon, dan CD Projekt Red mengikuti jejaknya.
Gelombang layoff ini, sebagian besar untuk menghemat biaya operasional, menciptakan ketidakpastian di kalangan pekerja industri game.
Dalam menghadapi tantangan ini, AEGIS-CWA menyatakan komitmennya untuk berjuang demi para pekerja dan kemajuan industri game secara keseluruhan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"