KONTEKS.CO.ID – Lawan Apple gara-gara komisi. Tiga perusahaan teknologi raksasa, Xbox, Spotify, dan Epic Games, bersatu melawan kebijakan terbaru Apple yang akan berlaku di wilayah Uni Eropa.
Kebijakan kontroversial tersebut memberikan pengguna iPhone di Uni Eropa akses untuk memasang aplikasi pihak ketiga di luar App Store, praktik yang terkenal sebagai sideloading.
Namun, para pengembang aplikasi harus membayar biaya tertentu setiap tahunnya. Ini memicu keberatan dari beberapa pemain besar dalam industri teknologi.
Menyoal Kebijakan Apple
Kebijakan baru Apple di wilayah Uni Eropa memberikan peluang kepada pengguna iPhone untuk melakukan sideloading tanpa biaya transaksi yang Apple bebankan kepada mereka.
Namun, pengembang aplikasi harus membayar 0,50 euro per instalasi dan per akun setiap tahunnya jika jumlah instalasi melebihi satu juta.
Meskipun Apple juga menurunkan komisi transaksi di App Store dari 30% menjadi 17%, kebijakan ini menjadi sorotan tajam. Ini tidak sejalan dengan semangat Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act) Uni Eropa.
Reaksi CEO Epic Games Tim Sweeney
CEO Epic Games, Tim Sweeney, mengungkapkan keberatannya terhadap kebijakan Apple melalui akun Twitter-nya.
Sweeney menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan memaksa pengembang untuk memilih antara eksklusivitas di App Store atau menerima aturan baru Apple. Aturan yang teranggap penuh dengan biaya tidak wajar.
Dalam Undang-Undang Pasar Digital, Sweeney menyatakan bahwa pendekatan Apple menjadi ilegal.
Protes CEO Spotify Daniel Ek Lawan Apple
Daniel Ek, CEO Spotify, juga turut mengutarakan keluhannya terhadap kebijakan baru Apple. Melalui akun Twitter-nya, Ek menyatakan, Apple memang memberikan opsi sideloading sebagai alternatif.
Namun tetap terdapat aturan dan biaya yang dianggapnya tidak sepenuhnya bebas dan adil. Protes Ek menyoroti ketidaksesuaian dengan nilai-nilai Undang-Undang Pasar Digital.
Sementara, Sarah Bond, Presiden Xbox, melalui akun Twitter @BondSarah_Bond, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana kebijakan Apple di Uni Eropa.
Bond menilai bahwa rencana ini tidak akan efektif untuk menciptakan kompetisi pasar yang lebih adil. Dengan harapan agar Apple mendengar respons dan komentar dari para pemain industri, Bond menjadi salah satu yang menegaskan bahwa kebijakan ini memiliki kekurangan yang signifikan.
Penerapan Kebijakan dan Tantangan ke Depan
Rencananya, kebijakan kontroversial Apple akan mulai berlaku pada 7 Maret 2024 di Uni Eropa. Regulator akan memantau apakah kebijakan ini benar-benar efektif dan sesuai dengan Undang-Undang Pasar Digital setelah melewati proses pengulasan dan penerapan sepenuhnya.
Saat ini, belum ada indikasi apakah Apple akan mengubah kebijakannya yang terumumkan baru-baru ini di blog resmi mereka.
Dengan kritik tajam dari pemain besar seperti Xbox, Spotify, dan Epic Games, Apple mendapati dirinya dalam situasi tegang terkait kebijakan terbarunya di Uni Eropa.
Sideloading yang diizinkan dengan biaya tertentu dan penurunan komisi tidak sepenuhnya memuaskan para pengembang besar.
Tantangan utama bagi Apple adalah mendengar dan merespons keberatan dari industri untuk menciptakan kebijakan yang benar-benar sejalan dengan semangat kompetisi pasar yang adil dan sehat. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"