KONTES.CO.ID – Sebuah terobosan signifikan muncul dari tim peneliti di Universitas Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan Mohamed bin Zayed (MBZUAI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Mereka berhasil mengembangkan teknologi AI yang mampu meniru gaya tulisan tangan. Termasuk tanda tangan seseorang hanya dengan beberapa paragraf tulisan sebagai acuan.
Para peneliti di MBZUAI menggunakan model transformer, sebuah jenis jaringan saraf yang terancang khusus untuk memahami konteks dan makna dalam data berurutan.
Meskipun rincian fitur spesifik belum terungkap, pencapaian ini sebagai langkah maju di bidang yang telah menarik perhatian akademisi selama bertahun-tahun.
MBZUAI, yang bangga menjadi universitas AI pertama di dunia, telah meraih paten dari Kantor Paten dan Merek Dagang AS untuk sistem ini.
Teknologi ini dapat membantu individu yang mengalami kesulitan menulis dengan tangan. Tapi di sisi lain muncul kekhawatiran terkait risiko pemalsuan massal dan penyalahgunaan.
AI Tiru Tulis Tangan: Risiko Pemalsuan dan Penyalahgunaan
Dalam sebuah wawancara, para peneliti menekankan pentingnya penggunaan teknologi ini dengan bijaksana dan perlunya membangun kesadaran publik serta alat untuk melawan pemalsuan.
Meskipun demikian, para peneliti berencana untuk menerapkan penemuan mereka ke aplikasi dunia nyata dalam beberapa bulan mendatang, dengan mencari kolaborator komersial.
“Kami harus menciptakan kesadaran publik dan mengembangkan alat untuk memerangi pemalsuan. Ini seperti mengembangkan anti-virus untuk virus,” kata Hisham Cholakkal, asisten profesor visi komputer di MBZUAI.
Para peneliti melihat potensi penggunaan teknologi AI ini dalam berbagai aspek. Mulai dari menguraikan tulisan tangan dokter hingga menciptakan iklan yang terpersonalisasi.
Teknologi ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan data sintetis, yang dapat meningkatkan pemrosesan tulisan tangan oleh model AI lain.
Meski demikian, masih ada tantangan dalam memecahkan teks tulisan tangan dalam bahasa Arab. “Teknologi AI ini bisa menguraikan tulisan tangan dokter hingga menyusun iklan yang dipersonalisasi. Teknologi ini dapat menghasilkan sejumlah besar data sintetis untuk meningkatkan cara model AI lain memproses tulisan tangan. Potensi pengembangan ini sangat besar,” ungkap Rao Muhammad Anwer, juga asisten profesor visi komputer di MBZUAI.
Inovasi ini menandai kemajuan penting dalam dunia kecerdasan buatan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan etis dan keamanan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"