KONTEKS.CO.ID – Telegram baru-baru ini meluncurkan update signifikan untuk aplikasi iOS dan Android. Update itu berupa serangkaian fitur baru dan peningkatan yang memperkaya pengalaman pengguna.
Salah satu pembaruan utama adalah ketersediaan transkripsi pesan suara dan video untuk semua pengguna, tidak hanya untuk pelanggan premium.
Meskipun fitur ini ada batasan, pengguna gratis masih bisa mengubah dua pesan per minggu menjadi teks dengan mudah.
Caranya, cukup ketuk ikon →A pada pesan suara untuk segera mendapatkan versi teks dari memo tersebut. Namun fitur ini bakal hadir secara bertahap, sehingga mungkin tidak segera tersedia untuk semua pengguna Telegram.
Selain itu, Telegram meningkatkan fitur penemuan saluran dengan menawarkan rekomendasi saluran publik yang serupa setiap kali kamu bergabung dengan suatu saluran.
Mengutip dari Engadget, Kamis 7 Desember 2023, rekomendasi ini berdasarkan kesamaan dalam basis pelanggan, memberikan pengalaman yang lebih personal.
Fitur baru Telegram lainnya termasuk kemampuan untuk menyertakan komentar atau reaksi video dalam cerita. Kamu bisa mengubah ukuran pesan video, memindahkannya di sekitar layar, dan menambahkan pesan video untuk memberikan sentuhan pribadi pada cerita kamu.
Selain itu, proses repost cerita orang lain menjadi lebih mudah dengan menekan tombol bagikan dan memilih opsi repost. Penting untuk dicatat bahwa hanya cerita dengan visibilitas publik yang dapat di-repost.
Beragam fitur baru Telegram ni terlihat cukup niat untuk memperkaya pengalaman penggunanya.
Fitur Baru Telegram Bikin Chatting Makin Seru dan Mudah
Sebelumnya, Telegram juga memperkenalkan fitur-fitur baru dan canggih untuk para penggunanya. Namun beberapa elemen hanya tersedia untuk pengguna Telegram Premium.
Mengutip Gadgets 360, Jumat (3/11/2023), pembaruan tersebut mencakup beberapa perubahan inovatif pada fitur balasan dasar. Selain itu, dengan adanya pembaruan ini pengguna juga bisa memformat kutipan dan menyesuaikan pratinjau tautan.
Cerita Telegram juga menerima beberapa peningkatan kecil dengan rilis versi terbaru. Untuk pengguna tertentu, Telegram memberikan opsi untuk dapat menyesuaikan warna akun, termasuk saluran di atas level tertentu.
Sebelumnya, Telegram juga telah memperkenalkan stiker reaksi dan mode kamera ganda. Telegram juga telah mengonfirmasi pengerjaan pembaruan berikutnya di postingan blognya.
Dengan fitur baru Telegram ini, pengguna dapat mengutip bagian tertentu dari pesan apa pun dan membalasnya. Dengan demikian, responsnya menjadi lebih tepat.
Untuk melakukan ini, pengguna perlu mengetuk sebuah pesan, lalu tahan dan seret untuk memilih teks yang diinginkan dan pilih Kutipan (Quote).
Pengguna juga dapat memilih untuk membalas pesan dari satu obrolan ke obrolan lainnya – baik itu secara pribadi melalui pesan langsung, atau dalam obrolan grup atau saluran lain yang relevan.
Pengguna bisa memilih pesan yang memerlukan balasan, lalu pilih Balas di Obrolan Lain (Reply in Another Chat), dan pilih obrolan yang relevan. Jika pemirsa/penerima memiliki akses, mereka dapat membuka pesan di obrolan asli dengan mengetuk balasannya.
Fitur Lain di Telegram
Selain bisa mengutip sebagian teks, pengguna juga bisa memformat kutipan apa pun. Misalnya, mencetak tebal, miring, dll, sebuah pesan atau bagian dari pesan yang dipilih untuk dikutip. Pengguna juga dapat menambahkan lebih dari satu kutipan dalam satu balasan.
Saat membagikan tautan, Telegram kini menawarkan pengguna otonomi tambahan untuk menyesuaikan pratinjau tautan sesuai keinginan. Pengguna dapat mengubah ukuran thumbnail, memilih apakah pratinjau muncul di atas atau di bawah pesan, dan memilih tautan mana yang akan dipratinjau jika melampirkan beberapa tautan dalam satu pesan.
Pengguna dapat membuka tautan tersebut dengan mengetuk di mana saja pada bagian pratinjau.
Selain itu, di bagian Cerita Telegram, kini pengguna bisa mempercepat dan memundurkan cerita video dengan menahan layar lalu menggeser ke kanan atau ke kiri.
Pengguna juga bisa menggunakan fitur flash depan dan menyesuaikan kehangatan dan intensitas setiap gambar atau video dari segmen Story.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"