KONTEKS.CO.ID – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mencatat bahwa popularitas kecerdasan buatan (AI) generatif terus meningkat.
79 persen masyarakat global telah berinteraksi dengan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena ini menunjukkan dampak besar AI generatif dalam membentuk cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Peran OpenAI dan ChatGPT dalam Meningkatkan Popularitas
Nezar menyoroti kontribusi OpenAI, khususnya melalui platform ChatGPT, sebagai pendorong utama popularitas AI generatif.
Dalam satu tahun terakhir, ChatGPT telah menjadi sangat populer, mencerminkan dampak serupa dengan mesin pencari yang digunakan oleh berbagai kalangan.
Pemanfaatan AI Generatif oleh Perusahaan Global
Informasi dari Nezar menunjukkan bahwa 35 persen perusahaan global telah memanfaatkan teknologi AI.
Data Statista juga memperlihatkan bahwa nilai pasar AI secara global mencapai US$142,3 miliar pada 2022. Terproyeksikan meningkat pesat menjadi US$241,8 miliar pada 2023.
Di Asia Tenggara, berdasarkan data EDBI dan Kearney, AI terproyeksikan akan menyumbang sebesar USD1 triliun pada PDB pada 2030.
Di Indonesia, teknologi AI diharapkan berkontribusi sebesar US$366 miliar atau Rp5.820 triliun pada PDB. Hal tersebut akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi negara.
Risiko-risiko dalam Pemanfaatan AI Generatif
Nezar mengidentifikasi beberapa risiko yang terkait dengan pemanfaatan AI generatif, termasuk misinformasi, privasi dan kerahasiaan, serta pertimbangan etika.
Meskipun memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi dan inovasi. Namun penting untuk memahami dan mengatasi risiko-risiko tersebut untuk memastikan keberlanjutan dan penerimaan teknologi ini di masyarakat.
Komitmennya Indonesia dalam Menangani Risiko AI
Indonesia, bersama 27 negara lainnya, mengambil bagian dalam UK AI Summit 2023 di Bletchley Park, Inggris, yang menghasilkan Bletchley Declaration.
Komitmen multilateral ini menegaskan upaya bersama untuk mengembangkan AI yang aman dan terjamin.
Di tingkat nasional, Indonesia sedang menggodok Surat Edaran yang akan menjadi panduan bagi pengembang dan pengguna AI di Indonesia.
Surat Edaran yang tengah Kominfo susun terharapkan akan menjadi landasan awal bagi pengembang dan pengguna AI di Indonesia.
Meskipun hanya berupa panduan, aturan ini dapat memberikan arah yang jelas terkait pemanfaatan dan pengembangan AI di Tanah Air.
Pada Senin lalu Kominfo mengajak berbagai pihak, termasuk Kementerian dan asosiasi terkait seperti KORIKA, untuk membahas Surat Edaran tersebut.
Melibatkan sejumlah perusahaan teknologi, diskusi ini merupakan langkah awal dalam merumuskan pedoman AI yang sesuai kebutuhan dan kondisi Indonesia.
Pemanfaatan AI yang Aman dan Bertanggung Jawab
Peningkatan popularitas AI generatif menandai perubahan signifikan dalam dinamika teknologi global.
Sambil merayakan kontribusi positifnya, tantangan dan risiko harus teratasi dengan serius.
Komitmen Indonesia dan negara-negara lainnya untuk mengembangkan AI yang aman dan bertanggung jawab.
Ini meruapakan langkah positif menuju masa depan yang terarah dan berkelanjutan dalam era kecerdasan buatan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"