KONTEKS.CO.ID – Saat ini, sudah umum rasanya pembayaran dengan e-money.E-money atau uang elektronik merupakan salah satu benda yang wajib dibawa ke mana-mana.
E-money berfungsi sebagai pengganti uang tunai yang lebih modern dan ringkas.
Karena kemudahannya dan bentuknya yang tak menghabiskan banyak tempat, banyak orang dan tempat yang mulai beralih ke layanan uang elektronik ini.
Melansir dari Investopedia, uang elektronik atau e-money adalah uang yang tersimpan di sistem perbankan, untuk melakukan transaksi elektronik.
E-money ini biasanya berbentuk kartu dengan chip di dalamnya untuk transaksi, penerbitannya oleh lembaga perbankan.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis bank yang mengeluarkan e-money, yaitu BCA – Flazz, Mandiri – e-Money, BNI – TapCash, BRI – Brizzi, dan masih banyak lagi.
Meskipun nilai di dalamnya setara dengan uang tunai sebagai alat jual-beli namun pemilik nominal di dalam e-money tidak dapat menguangkannya.
Hal ini karena memang tujuan kartu ini hanya untuk transaksi elektronik saja.
E-money berbeda dengan E-wallet
E-money berbeda dengan e-wallet. Perbedaan kedua moda pembayaran ini cukup mendasar, yaitu bentuk penggunaannya.
E-money berbasis chip dan hanya bisa digunakan kalau ada mesin pembaca, sedangkan e-wallet berbasis server internet.
Beberapa kegunaan e–money ialah untuk membayar tarif jalan tol, membayar parkir, tiket kereta (KRL Commuter Line), bus, atau bahkan untuk berbelanja di minimarket dan toko swalayan.
Sama dengan kartu debit biasa, ketika kamu menggunakan e-money untuk transaksi nilai di dalamnya akan berkurang, dan bertambah ketika terisi ulang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"