KONTEKS.CO.ID – Malware Minecraft berbahaya. Ada malware baru yang dapat sangat memengaruhi pemain Minecraft dan memusingkan admin server.
Sesuai Aliansi Pencegahan Malware Minecraft (MMPA), pengguna telah melihat kerentanan yang memengaruhi banyak server Minecraft. Ini mengutip banyak mod populer yang dapat tereksploitasi oleh peretas yang ingin mengambil alih mesin pemain.
“Kerentanan ini (malware Minecraft berbahaya) sangat dikenal di komunitas Java. Sudah dalam perbaikan sebelumnya di mod lain,” unggah blog MMPA, mengutip Mobi Gaming, Senin 21 Agustus 2023.
Mereka menyatakan ini bukanlah hal baru. Namun juga tidak ada yang pernah sebesar ini di komunitas Minecraft.
Seorang Mahasiswa Ilmu Komputer, yang dikenal sebagai Dogboy21 di GitHub, melihat sekitar 36 mod yang rentan terhadap apa yang disebut exploit Bleeding Pipe.
Mereka memperingatkan bahwa, saat ini sangat berbahaya untuk bermain dengan mod yang belum tertambal tersebut.
“Penyerang sudah mencoba (dan berhasil dalam beberapa kasus) token akses Microsoft dan pencurian sesi browser. Tetapi karena mereka benar-benar dapat mengeksekusi kode apa pun yang mereka inginkan pada sistem target, kemungkinannya tidak terbatas,” katanya memperingatkan.
Eksploitasi menggunakan rantai serangan/gadget deserialisasi Jaba. Serangan yang dapat memanfaatkan penggunaan fitur serialisasi Java yang tidak aman dalam paket jaringan yang dikirim oleh server ke klien. Atau bisa juga sebeliknya, klien ke server.
Mod seperti EnderCore, mode AetherCraft, LogisticsPipes, Immersive Armors, dan ttCore hanyalah beberapa yang terpengaruh. Halaman Git memperingatkan pengguna untuk “Perlu diingat bahwa daftar ini pasti tidak lengkap”.
Setelah bertahun-tahun, Minecraft masih berdiri sebagai salah satu game paling populer di dunia. Wajar jika peretas mencoba mengeksploitasi game ini, karena mereka dapat dengan mudah mengakses data jutaan pemain.
Mudah-mudahan, perbaikan tidak memakan waktu lebih lama, dan pemain dapat menikmati pengalaman mereka sesuai keinginan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"