KONTEKS.CO.ID – Kehadiran media sosial dan teknologi informasi selain memberikan manfaat ternyata saat ini telah menimbulkan fenomena oversharing yang dapat menyebabkan berbagai bahaya serius bagi kehidupan.
Namun, apa sebenarnya oversharing itu? Oversharing adalah kegiatan berbagi informasi pribadi secara berlebihan atau tanpa pertimbangan yang matang.
Oversharing dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk di media sosial, jejaring profesional, forum online, atau bahkan melalui email.
Seperti disarikan dari berbagai sumber, ketika batas antara kehidupan nyata dan kehidupan digital semakin samar, kita perlu lebih berhati-hati tentang apa yang kita bagikan di dunia maya.
Beberapa bahaya terkait oversharing antara lain:
1. Kehilangan Privasi
Saat kita terlalu banyak mengungkapkan informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau data pribadi lainnya, kita memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan informasi tersebut.
Melalui identitas tersebut kita berisiko menjadi korban kejahatan siber seperti pencurian identitas, penipuan, atau peretasan akun.
2. Bahaya Fisik
Dengan menunjukkan secara terbuka lokasi atau rencana perjalanan, kita membuka peluang bagi orang yang berniat jahat untuk menyusun rencana untuk mengancam atau merampok kita.
Pengaturan privasi di media sosial tidak selalu sepenuhnya aman, dan postingan-potongan informasi yang tampak tidak berbahaya sekalipun dapat memberikan petunjuk kepada orang jahat.
3. Pengaruh Buruk dalam Pekerjaan
Bagi pekerja, oversharing dalam konteks profesional dapat menyebabkan masalah dalam karier.
Postingan yang tidak tepat atau kontroversial dapat merugikan reputasi, menghambat kesempatan promosi, atau bahkan menyebabkan pemecatan.
4. Dampak Emosional dan Mental
Berbagi secara berlebihan di media sosial juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Kita mungkin merasa tergoda untuk membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, yang seringkali menyebabkan perasaan cemburu, rendah diri, atau depresi.
Selain itu, mendapatkan komentar atau kritik negatif dari orang asing dapat menimbulkan stres dan kecemasan.
5. Permasalahan Keamanan Keluarga
Berbagi foto dan informasi anak-anak atau anggota keluarga lainnya tanpa pertimbangan yang matang dapat membahayakan keamanan mereka.
Anak-anak harus dilindungi dari potensi risiko yang timbul akibat publikasi berlebihan di media sosial.
Agar terhindar dari bahaya oversharing, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Tetapkan Batasan
Pikirkan baik-baik sebelum membagikan sesuatu di media sosial atau platform online lainnya.
Pertimbangkan apakah informasi tersebut penting untuk dibagikan atau apakah bisa mempengaruhi privasi atau keamanan Anda.
2. Atur Pengaturan Privasi
Pastikan Anda memahami pengaturan privasi pada platform yang Anda gunakan, dan pastikan hanya orang-orang yang Anda percayai yang bisa melihat informasi pribadi Anda.
3. Jaga Identitas
Hindari membagikan nomor telepon, alamat email, atau alamat rumah secara terbuka di media sosial. Jika perlu, gunakan saluran komunikasi pribadi untuk berbagi informasi ini dengan orang-orang yang Anda kenal.
4. Perhatikan Konten yang Dibagikan
Periksa kembali konten yang Anda posting sebelum Anda mempublikasikannya. Pastikan konten tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai atau etika Anda.
5. Pertimbangkan Dampak Jangka Panjang
Sebelum membagikan sesuatu, pertimbangkan apa konsekuensinya dalam jangka panjang. Berpikir secara matang sebelum bertindak di dunia maya adalah langkah bijaksana.
Dengan mengenali bahaya oversharing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menikmati manfaat teknologi digital tanpa mengorbankan privasi, keamanan, atau kesehatan mental kita.
Selalu ingat, berbagi adalah bagian alami dari kehidupan, namun, perlu bijaksana dalam memilih apa yang akan dibagikan dan dengan siapa.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"