KONTEKS.CO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tapanuli Tengah dan Sibolga sebagai penyangga Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Salah satunya pengembangan destinasi pariwisata religi Barus sebagai “Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara”.
Untuk itu, Kemenparekraf mendorong Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Keluarga Besar Masyarakat (Gabema) Tapanuli Tengah – Sibolga melakukan rapat koordinasi dengan dua pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Pemerintah Kota Sibolga, untuk merumuskan arah kebijakan dan masterplan pengembangan pariwisata Tapanuli Tengah dan Sibolga.
“Prinsipnya, Kemenparekraf/Baparekraf mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tapanuli Tengah dan Sibolga sebagai destinasi penyangga Danau Toba,” kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Pengembangan Destinasi I Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Wijonarko.
Kemenparekraf mengirimkan surat kepada Ketua Umum DPP Gabema Tapanuli Tengah – Sibolga, Masriadi Pasaribu bertanggal 21 Maret 2023 menanggapi surat DPP Gabema Tapanuli Tengah – Sibolga bertanggal 2 Januari 2023 perihal permohonan fasilitasi rapat koordinasi tindak lanjut peresmian Barus “Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara” lintas kementerian/lembaga/pemerintah daerah.
“Kami berterimakasih, karena Pemerintah mempercayai organisasi perantau asal Tapanuli Tengah dan Sibolga untuk mendorong sinergi program/kegiatan melalui kolaborasi kementerian/lembaga/pemerintah daerah pengembangan pariwisata di Barus khususnya dan Tapanuli Tengah Sibolga umumnya yang menopang Danau Toba sebagai destinasi unggulan ‘Beyond Bali’,” kata Masriadi di Jakarta Pusat, Kamis 30 Maret 2023.
Pengurus DPP Gabema Tapanuli Tengah – Sibolga audiensi dengan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, 19 Desember 2022.
Acara membahas tindak lanjut peresmian Barus sebagai “Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara” oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 24 Maret 2017.
Masriadi melanjutkan, DPP Gabema Tapanuli Tengah – Sibolga segera berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas Nainggolan dan Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan untuk merumuskan arah kebijakan dan masterplan pengembangan pariwisata kedua daerah.
Selain itu, merumuskan storynomics tourism Barus yang mengedepankan narasi atau konten beserta cerita adat, tradisi, kuliner, dan budaya Tapanuli Tengah dan Sibolga. Berikutnya, usulan dalam rumusan itu diteruskan kepada kementerian/lembaga terkait.
“Salah satu isu pengembangan destinasi pariwisata adalah kepemilikan lahan. Mesti clear and clean. Tidak hanya kawasan Barus. Sehingga pengembangan pariwisata Tapanuli Tengah dan Sibolga didukung aksesibilitas, amenitas, dan atraksi,” ujar Masriadi.
Dia menerangkan, untuk tindak lanjut peresmian Barus, DPP Gabema Tapanuli Tengah – Sibolga menyurati Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Juga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"