KONTEKS.CO.ID – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di wilayah Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, semakin meluas.
Akibat kebakaran yang terjadi pada Minggu 25 September 2022 sekitar pukul 12.30 WIB itu, ekosistem di kawasan TNGC terancam.
Meluasnya titik api lantaran kencangnya hembusan angin serta alang-alang kering akibat musim kemarau. Api membesar dan menjalar ke wilayah lahan di sekitarnya.
Belum diketahui penyebab kebakaran serta jumlah luas hutan dan lahan yang terbakar di kawasan TNGC pada ketinggian 600 mdpl itu.
Petugas TNGC beserta BPBD dan aparat terkait dibantu sejumlah relawan masih berusaha memadamkan titik-titik api yang menyebar di beberapa lokasi.
Kepala Balai TNGC Teguh Setiawan mengatakan petugas gabungan hingga kini masih terus berusaha memadamkan titik-titik api.
“Sementara upaya pemadaman dilakukan dengan teknik manual dan penyemprotan air. Namun medan yang terjal dan lokasi api yang berada di ketinggian menyebabkan sulitnya pendistribusian air,” kata Teguh, Rabu 28 September 2022.
Sebelumnya, Teguh Setiawan mengatakan, kepulan asap atau titik api pertama kali terlihat di Blok Jalan Maling, wilayah Desa/Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, sekitar pukul 12.30 WIB.
Semakin sore, api menyebar ke arah bawah menuju Blok Cileutik dan arah atas ke Blok Karang Dinding.
Sebanyak 100 personel terdiri dari unsur TNGC, Masyarakat Peduli Api, Paguyuban Kelompok Tani Hutan, Babinsa, Babinkamtibmas serta Aparat Desa Pasawahan langsung terjun ke lokasi titik api, untuk melakukan upaya pemadaman.
“Setelah melakukan upaya pemadaman dari siang, sekitar pukul 19.30 WIB api mulai bisa dikendalikan, tinggal mop up sisa-sisa bara yang banyak tersebar di areal terpisah jauh,” kata Teguh, dikutip Senin 26 September 2022.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"