KONTEKS.CO.ID – Korlantas Polri akan mengusut pemilik mobil Audi A6 yang menabrak mahasiswi Universitas Suryakencana (Unsur) Selvi Amalia Nuraeni di Cianjur yang disebut milik polisi berinisial Kompol D.
Sebelumnya, penumpang di dalam mobil Audi A6 yang menabrak Selvi Amalia Nuraeni menyebut jika mobil tersebut pinjaman dan milik Kompol D.
Untuk memastikan kepemilikan mobil Audi A6 yang disebut milik Kompol D dan menabrak Selvi Amalia Nuraeni, polisi akan melakukan cek data.
“Nanti kita akan cek di data ranmor kita,” kata Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi kepada wartawan, dikutip Kamis 2 Februari 2023.
Mobil tersebut menggunakan nomor polisi (nopol) palsu dengan pelat B 1482 QH. Kemudian terungkap bahwa nopolnya yakni B 999 LS.
Polisi juga akan mengecek apakah mobil tersebut terkait dengan kepemilikannya dan juga tindak pidananya.
“Nanti kasus kendaraannya kita akan sisihkan apakah ada tindak pidana atau milik siapa,” kata Firman.
Sebelumnya, penumpang mobil Audi A6 yang diduga menabrak Selvi Amelia Nuraeni hingga tewas buka suara.
Perempuan yang mengaku Nur itu mengaku, berada dalam iring-iringan polisi dari Polda Metro Jaya yang hendak olah TKP kasus Wowon Cs di Ciranjang saat tabrakan mahasiswi Unsur, Selvi Amelia Nuraeni.
Bahkan, mobil Audi yang ditumpangi dan diduga menabrak mahasiswi Unsur, Selvi Amelia Nuraeni merupakan milik polisi.
Mobil tersebut berjenis sedan hitam merek Audi Tipe A6 yang menabrak Selvi di Jalan Raya Bandung Desa Shabandar, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat 20 Januari 2023 lalu.
Nur membantah jika mobil Audi A6 hitam yang ditumpanginya itu miliknya.
Dia mengatakan, mobil tersebut dipinjamkan oleh suminya, lantaran mobil miliknya sedang berada bengkel.
“Itu mobil milik suami saya, saya baru pakai tiga kali, tiga kali loh ya bukan tiga minggu atau bulan atau apapun. Saya dipinjamkan karena mobil saya sedang ada di bengkel,” katanya.
Dirinya juga tidak mengetahui jika pelat nomor mobil yang digunakan tersebut palsu atau tidak.
Menurut Nur, dirinya masuk dalam iring-iringan kendaraan Polda Metro Jaya, atas izin dari suaminya setelah sebelumnya berjanjian akan bertemu di puncak.
“Saya dari Jakarta, lalu telepon, kita janjian ketemu di Puncak, kita disuruh masuk iring-iringan, ya sudah masuk,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"