KONTEKS.CO.ID – Kepala Satpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, membenarkan bahwa ada tujuh orang mahasiswa diamankan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali, karena melakukan demo penolakan KTT G20, Selasa, 15 November 2022, sore tadi.
Ia mengatakan, para mahasiswa itu diketahui dari Universitas Udayana (Unud) Bali dan melakukan aksi damai di depan umum di Jalan Sudirman, Denpasar, Bali, dengan membentangkan spanduk bertuliskan,”G20 Ngae Ribet Nak Bali, G20 Bukan Solusi,” yang artinya G20 bikin ribet orang Bali, dan juga ada bertuliskan,”Indonesia People’s Assembly,”.
“Aksi damai menyampaikan aspirasi di depan umum, membentangkan spanduk. Ada 7 mahasiswa (dari) Universitas Udayana,” kata Dharmadi saat dihubungi pada Selasa malam.
“Satu kita bawa ke rumah sakit, karena demam dia menggigil, kan hujan-hujanan, kita antarkan dan bawa sampai selesai dirawat bahkan kita antarkan pulang,” katanya.
Namun, ke tujuh mahasiswa tersebut sudah dipulangkan setelah diminta identitas dan diberikan arahan agar tidak melakukan aksi di depan umum. Karena, aksi tersebut juga dapat laporan masyarakat yang tidak terima mengatanamakan orang Bali.
“Sudah dipulangkan datanya kita sudah simpan dan kita berikan arahan. Sementara aksinya disampaikan melalui digital saja, jangan menyampaikan demo di depan umum sehingga tidak menggangu ketertiban. Karena yang dilakukan kan di pinggir jalan,” ujarnya.
“Kita juga dapat laporan dari masyarakat. Masyarakat juga melaporkan merasa keberatan mengatasnamakan warga Bali,” katanya.
Ia juga menyebutkan, bahwa pihaknya meminta data pribadi atau KTP para mahasiswa itu untuk dicatat karena harus dilaporkan. Sehingga, adanya perhelatan KTT G20 tidak ditunggangi.
“Kita catat, kita buatkan laporan. Karena ini harus dilaporkan, perhelatan KTT G20 hati-hati jangan sampai ditunggangi dan juga jangan sampai ada kontraproduktif dari beberapa masyarakat mengatasnamakan Nak Bali. Setahu saya sebagai besar Nak Bali sangat mengapresiasi kegiatan G20. Makannya kami dapat laporan dari masyarakat, karena keberatan aksi itu,” ujarnya***
Laporan: kontributor Bali, M. Dafi.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"