KONTEKS.CO.ID – Seorang anak perempuan bernama Aldelia Rahma (11), siswi SDN 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, meninggal dunia usai ‘dibakar’ temannya.
Bahkan, selama hidupnya gadis kecil malang itu kerap menjadi korban perundungan atau bully yang dilakukan teman sekolahnya.
Peristiwa yang menimpa siswi kelas 4 itu ‘dibakar’ temannya terjadi saat sedang mengikuti pelajaran olahraga, pada Februari 2024 lalu.
Saat itu, gurunya meminta para siswa-siswi bergotong royong membersihkan kelas.
Sementara, di bagian luar kelas guru menghidupkan api untuk membakar sampah yang dikumpulkan siswa.
Para siswa-siswi mengelilingi api untuk melemparkan sampahnya. Namun, seorang siswa menyiramkan bensin ke badan korban.
“Bensin itu diarahkannya ke Aldelia, sehingga api membakar pakaiannya,” ujar kakak sepupu Aldelia, Dona kepada wartawan mengutip Jumat, 24 Mei 2024.
Peristiwa itu membuat para siswa-siswi lainnya berhamburan. Sementara, Aldelia yang tubuhnya terbakar api berlari ke kamar mandi.
Namun, pintu kamar mandi sedang terkunci. Dengan kondisi api masih membakar bajunya bocah mungil itu berlari ke ruang kelas.
Guru olahraga yang melihatnya segera memadamkan api yang sudah menghanguskan sebagian besar tubuh Aldelia.
Pihak sekolah kemudian melarikan Adelia ke Puskesmas terdekat sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Lubuk Basung.
“Di RSUD Lubuk Basung, keadaan Aldelia tidak bisa mereka jamin, sehingga dibawa ke RSUP M Djamil,” ujar Dona.
Korban mengalami luka bakar mencapai 80 persen dan menjalani perawatan selama 35 hari tanpa BPJS. Pihak keluarga harus membayar biaya rumah sakit sebesar Rp2 juta lebih.
Saat luka bakar baru sembuh 5 persen, pihak rumah sakit memperbolehkan bocah malang itu pulang. Namun, kondisi Aldelia masih mengenaskan.
Bahkan, di rumah kondisinya makin memburuk dan hanya terbaring di rumah selama 2 bulan hingga mengalami gizi buruk.
Bupati Padang Pariaman Turun Tangan
Kekinian, Adelia telah meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang pada Selasa, 21 Mei 2024 setelah berjuang dari luka bakarnya.
“Sehari sebelum anak ini meninggal, saya sudah dapat kabar kondisinya memburuk,” jelas Sekda Kabupaten Padang Pariaman, Rudy Repenaldi.
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur sempat mendatangi kediaman Aldelia dan memerintahkan jajarannya mengambil tindakan dengan membawa Aldelia ke RSUD Padang Pariaman.
“Berkunjung Pak Bupati ke rumah Aldelia. Ternyata dilihat kondisinya sangat-sangat memperhatikan. Spontan Pak Bupati mengambil tindakan. Diperintahkan pihak RSUD Padang Pariaman merawatnya,” ucap Rudy.
“Setelah dirujuk, kondisinya langsung menurun. Kejadian-kejadian seperti ini secara medis saya tidak paham, kenapa bisa seperti itu (menurun kondisinya),” jelas Rudy.
“Saya suruh pihak RSUD Padang Pariaman selalu memonitor, walaupun tidak bisa mengambil tindakan karena dirawat di RSUP M Djamil,” katanya.
Namun, Sayangnya usai beberapa hari dirawat di RSUP M Djamil, Aldelia menghembuskan napas terakhirnya.
“Sore kemarin anak ini meninggal. Kami kirim ambulans untuk mengantar jenazah anak ini ke kediamannya. Inilah rangkaian yang telah dilakukan pemerintah daerah,” jelasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"