KONTEKS.CO.ID – PBB Kota Cirebon naik 100% lebih mengejutkan masyarakat setempat. Warga yang tak setuju kompak melakukan perlawanan.
Masyarakat Kota Cirebon patut menolak dan melakukan perlawanan terhadap kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 2024. Sebab kenaikkannya mencapai lebih dari 100%.
Warga Kota Cirebon mengaku sangat keberatan. Selain naik 100% lebih, aturan tarif PBB ini juga belum pernah Pemkot sampaikan ke masyarakat.
“Tahun lalu PBB Rp500.000, sekarang Rp1 juta lebih. Saya kaget dan akhirnya pulang,” keluh Bambang, 45, warga Kompleks Perumahan Gunung di Kota Cirebon, mengutip Sabtu 4 Mei 2024.
Ia terpaksa pulang lagi karena cuma membawa uang untuk bayar PBB 2024 sebesar Rp700.000. Bahkan semua uangnya itu bukan hanya membayar PBB, tapi sisa uang Rp200.000 untuk pegangannya.
Tapi sewaktu mau setor ke loket, tiba-tiba Bambang mendapati kwitansi pembayaran senilai Rp1 juta lebih. Kaget dengan tagihan tarif PBB, ia akhirnya memutuskan membatalkan pembayaran PBB.
Muncul Gerakan Penolakan Tarif PBB Kota Cirebon Naik
Masyarakat Kota Cirebon tentunya mengeluhkan kenaikan tarif PBB tanpa sosialisasi tersebut. Dan keluhan masyarakat tersebut meluas menjadi gelombang perlawanan.
Wakil Ketua Ikatan Notaris Indonesia Cabang Kota Cirebon, Jaka Fithon, ikut memprotes kebijakan Pemkot ini. Ia mengaku telah mengirimkan surat keberatan ke Pemkot, DPRD dan pihak terkait di Kota Cirebon.
“Pada intinya kami minta tinjau ulang besaran kenaikan PBB Kota Cirebon,” katanya.
Masyarakat Kota Cirebon sendiri umumnya menilai kenaikkan tarif PBB tahun ini tergolong sudah “ugal-ugalan”.
Tak heran kini muncul terbentuk gerakan perlawanan melalui sebuah grup melalui aplikasi perpesanan instan WhatsApp (Grup WA) berlabel “Perjuangan masyarakat Kota Cirebon untuk PBB”.
Anggota grup WhatsApp ini bahkan telah membagikan secara luas barcode ini ke masyarakat Kota Cirebon. Mereka yang menolak tarif PBB naik diminta untuk ikut bergabung.
“Silahkan yang mau gabung. Ini terbuka untuk warga Kota Cirebon yang mengeluhkan kenaikan PBB. Kami sebar barcodenya,” ajak Grup WA tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"