KONTEKS.CO.ID – Meminta sedekah di Jembatan Sewo menyapu uang receh banyak dilakukan masyarakat Indramayu pada mudik Lebaran 2024.
Bahkan mereka berjajar panjang sejak sebelum Jembatan Kali Sewo barat yang merupakan perbatasan Subang dan Indramayu, Jawa Barat.
Lebih membahayakan lagi, mereka yang meminta sedekat dengan bermodal sapu lidi itu berjajar di tengah jalan.
“Para Penyapu Koin mulai berjejer di Jembatan Sew perbatasan Subang-Indramayu untuk meminta uang logaman kepada para pemudik,” ujar akun Kepa Argawinata pada Sabtu, 6 April 2024.
Meski Jalan Pantura sudah tidak banyak dilewati pemudik, tapi kedaan ini cukup membahayakan dan menyebabkan kemacetan.
Banyak cerita kejadian insiden yang dialami warga yang meminta sedekat di jalan ini. Tidak sedikit mereka yang tertabrak pengendara, terutama saat malam hari.
“Budaya tolol from Indramayu,” ujar akun @hahingang_
“Saya orang Indramayu. Saya sama sekali nggak tersinggung dengan kata-kata yang ada di Twitt di atas. Karena memang sudah hopeless dengan perilaku atau budaya yang ada, termasuk misalnya perilaku mengemis di Jembatan Sewo ini,” ujar Hendro Widjonarko.
Menurut Hendro, yang terjad di Jembatan Sewo sudah sering dibahas di media nasional. Bahkan diulas setiap musim lebaran, yang utamanya soal keselamatan. Tapi masyarakat selalu kembali hanya untuk mendapatkan uang tidak tidak seberapa.
“Tapi ya gitu, mereka akan balik lagi ke jalan untuk ngemis. Intinya adalah mitos tersebut sudah mendarah daging di masyarakat,” katanya.***
Budaya toLoL from Indramayu pic.twitter.com/7PsQgr7bjI
— HAHINGANG ❗❗ (@hahingang_) April 6, 2024
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"