KONTEKS.CO.ID – Bentrokan dua kelompok masyarakat di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan meletus akibat kesalahpahaman penghitungan surat suara calon legislatif.
Bentrokan di Nduga ini menimbulkan ketegangan tinggi. Satu korban tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
“Kami juga mendapati informasi mengenai kerusakan 1 unit mobil dan 1 unit rumah. Namun, masalah tersebut juga telah terselesaikan,” ujar Kapolres Nduga, AKBP Vinsensius Vije Parapaga mengutip Rabu, 21 Februari 2024.
Tindakan cepat dari Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad bersama polisi berhasil menengahi pertikaian tersebut, membawa suasana kembali tenang.
Tindakan penengahan ini juga mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk Forkopimda Nduga.
Operasi perdamaian yang dipimpin oleh Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge, berhasil memediasi konflik tersebut dengan sukses.
Mediasi kedua belah pihak menghasilkan kesepakatan damai.
Kemudian, untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Kota Kenyam, warga dilarang membawa senjata seperti panah, parang, dan busur.
Dalam mediasi perdamaian hadir berbagai pihak, termasuk Dansatgas Yonif 411/Pandawa Kostrad, Dandim 1706/Nduga, Kapolres Nduga, Pj Bupati Nduga, serta pejabat pemerintah dan perwira TNI-Polri setempat.
Komandan Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad, Letkol Inf Subandi mengatakan, upaya mediasi membuahkan hasil yang baik.
“Kita lega karena usaha yang kami lakukan untuk mengakhiri bentrok antar warga di Kenyam, membuahkan hasil sangat baik,” katanya.(Laporan Bintang Samuel Simanjuntak – Jurnalis Magang)***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"