KONTEKS.CO.ID – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta kembali muntahkan wedhus gembel alias erupsi, Senin 12 Februari 2024 pagi.
Berdasarkan catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi 16 kali guguran wedhus gembel atau lava Gunung Merapi.
Wedhus gembel Gunung Merapi tersebut meluncur dengan jarak maksimal 1.700 meter periode pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
“Teramati 16 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangan tertulis.
Sementara, cuaca di sekitar Gunung Merapi terpantau berawan dan cerah.
Angin bertiup tenang ke arah barat dengan suhu udara 17,3-19 derajat Celsius dan kelembaban udara 70-99 persen.
Untuk tekanan udara 874,9-918,6 mmHg. Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah nihil.
Menurut catatan BPPTGK, terjadi 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-25 mm, durasi 23,12-171,88 detik.
Gempa hybrid atau fase banyak 11 kali dengan Amplitudo 2-11 mm, S-P 0,3-0,7 detik, durasi 5,08-8,32 detik.
“Tingkat ativitas Gunung Merapi tetap di level III atau siaga,” ujar Agus.
BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Di sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"