KONTEKS.CO.ID – Kementerian PUPR menyelesaikan dua infrastruktur Sumber Daya Air di Kabupaten Magelang, yakni Embung Gumelem dan Sabo Dam Sungai Krasak.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, Embung Gumelem terbangun sebagai upaya meningkatkan tampungan air dalam mendukung ketahanan pangan.
Kemudian untuk Sabo Dam berfungsi sebagai pengendali sedimen Sungai Krasak yang berasal dari erupsi Gunung Merapi.
“Sarana dan prasarana sumber daya air seperti bendungan dan embung terbangun untuk menjawab berbagai isu terkait ketahanan air dan kedaulatan pangan,” ujar Basuki dalam keterangannya, Rabu 24 Januari 2024.
Embung Gumelem Habiskan Belasan Miliar Rupiah
Pembangunan Embung Gumelem termulai sejak Mei 2023 dan telah selesai Desember 2023 dengan anggaran APBN senilai Rp18,7 miliar.
Dengan daya tampung 13.260 m3, Embung Gumelem akan memberikan manfaat air baku bagi Kabupaten Magelang dengan kapasitas 2 liter per detik dan air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 260,44 Ha.
Embung Gumelem akan mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Caranya dengan menyimpan air pada saat musim penghujan dan menyediakan air saat musim kemarau.
Selain berfungsi untuk mengisi kembali air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air. Embung Gumelem juga dapat menjadi destinasi wisata baru dengan terlengkapi jogging track.
Proses Pembangunan Sabo Dam Sungai Krasak
Selanjutnya Sabo Dam Sungai Krasak mulai terbangun pada Februari 2023 dan telah selesai Desember 2023 dengan anggaran Rp29,9 miliar.
Pekerjaan Sabo Dam di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak dengan Kontraktor Pelaksana PT Mandiri Agung Pribadi.
Secara teknis, Sabo Dam Krasak dibangun 2 titik bertingkat di tengah bendung dengan cakupan 0,9 hektare. Sehingga sabo dapat mengalirkan air, sekaligus membendung sedimen atau endapan material vulkanik.
Apabila bendung tidak mampu menahan semua aliran debris, maka akan melalui bagian atas (overtopping), sehingga dapat meminimalisir risiko bencana banjir lahar di hilir.
Selain untuk mengurangi risiko dan dampak banjir lahar dari Gunung Merapi, Sabo Dam Sungai Krasak juga termanfaatkan sebagai ruang publik untuk pariwisata di Magelang.
Selain itu, saat ini pembangunan fasilitas food court dan area mini soccer telah selesai terbangun.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"