KONTEKS.CO.ID – Kapolda Aceh Irjen Ahmad Kartiko meminta UNHCR bertanggung jawab atas gelombang pengungsi Rohingya yang terus berdatangan.
Menurut Kapolda Aceh Irjen Ahmad Kartiko, berdasarkan penyelidikan para pengungsi Rohingya rata-rata memiliki identitas dari UNHCR yang berbahasa Bangladesh.
“Kita juga menemukan bahwa orang Rohingya itu memiliki kartu UNHCR yang diterbitkan di Bangladesh sana dengan bahasa Bangladesh,” ujar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Kartiko, kepada wartawan, Kamis 30 November 2023.
“Artinya apa? Ini bukan tanggung jawab kita semata, tapi UNHCR juga harus bertanggung jawab kenapa Rohingya ini lolos dari Bangladesh sana,” imbuh Achmad.
Menurut Achmad, para pengungsi Rohingya tidak murni mengungsi. Sebab, mereka sudah memiliki tempat atau kamp pengungsian di Bangladesh.
Kuat dugaan, mereka datang ke Aceh dengan membayar kapal milik warga Bangladesh agar bisa masuk ke Indonesia tanpa melalui prosedur dan izin resmi.
Achmad menduga, ada upaya penyelundupan manusia dalam skala besar.
Hal itu, kata dia, berdasarkan pengakuan seorang warga Bangladesh yang ditangkap beberapa waktu lalu.
“Satu orang kita amankan warga Bangladesh. Dia mengakui bahwa ada pembiayaan untuk masuk dan mentransportasi orang-orang ini ke wilayah kita,” ungkapnya.
Namun, sejauh ini polisi belum menemukan adanya praktik perdagangan manusia dari kasus tersebut karena bentuk eksploitasinya masih perlu pembuktian.
Pihaknya, kata Achmad, akan tetap menjaga agar tidak terjadi konflik antara warga Aceh dan pengungsi Rohingya.
Pasalnya, terjadi penolakan dari warga Aceh terhadap kehadiran pengungsi Rohingya ini dengan berbagai alasan.
“Memang ada beberapa penolakan di beberapa wilayah soal Rohingya ini. Dan yang harus kita jaga adalah jangan sampai terjadi konflik sosial antara masyarakat dan pengungsi ini,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"