KONTEKS.CO.ID – Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo hadir dalam acara deklarasi Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di pendopo Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta pada Kamis, 16 November 2023.Â
Dari pantuan Ganjar tiba sekitar pukul 11.25 WIB, disambut meriah pendukung serta relawan di Pendopo Royal Ambarrukmo Hotel.
Ganjar tidak menyangka massa pendukung yang hadir pada acara tersebut sangat banyak, meski acara itu digelar dengan persiapan yang terbatas.Â
Dalam pidatonya, Ganjar Pranowo menyampaikan tentang keistimewaan Yogyakarta baik dari dalam budaya, sejarah dan sebagai kota pendidikan.
“Ganjar-Mahfud adalah dua anak yang pernah belajar di sini, Ganjar-Mahfud adalah dua anak bangsa yang mendapat panggilan sejarah. Saya yakin seyakin-yakinnya, dua anak ini tidak sedang cerita suatu kuasa. Bukan, InsyaAllah kami  sedang cerita nasib bangsa yang diperjuangkan pendiri bangsa,” ujar Ganjar di hadapan relawan dan pendukungnya.
Ganjar turut menyinggung peristiwa 20 Mei 1998, saat itu Ngarsa Dalem, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, berbicara kepada satu juta lebih masyarakat Yogyakarta untuk mengingatkan pemerintahan yang dinilai otoriter pada saat itu.
Masyarakat Jogja pada saat itu, menurut Ganjar, sudah geram dan tidak mau kondisi tersebut berlarut-larut hingga akhirnya muncul era reformasi.
“Itulah pisowanan dari Ngarsa Dalem jadi maklumat negara, betapa era itu kekuasaan otoriter (berkembang), media diberangus, kita kumpul seperti ini saja tidak diizinkan,” katanya.Â
“Masyarakat marah karena Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) mereka berharap itu semua dibabat habis,” ujarnya lagi.
Semenjak itu, lanjut Ganjar, masa jabatan kepala negara dibatasi hanya dua kali atau dua periode.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"