KONTEKS.CO.ID – Eksponen aktivis 98 yang tersebar dari seluruh Indonesia berkumpul dan menyatukan langkah gerak dalam membangun Indonesia.
Bekumpulnya eksponen aktivis 98 ini untuk melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) Aktivis 98 di Denpasar Bali, guna mengembalikan semangat berbangsa dan bernegara yang telah termaktub dalam UUD 1945.
Ketua Panitia Mubes Aktivis 98, Sangap Surbakti menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan konsep pemikiran dan platform yang terintegrasi dengan pemimpin nasional yang kuat.
Karena itu, aktivis 98 sebagai motor gerakan yang mendorong perubahan dari pemerintahan otoritaran ke demokrasi, masih melihat dan merasakan bahwa praktek korupsi, kolusi dan nepotisme masih jadi salah satu isu utama dan tuntutan masyarakat.
Hal ini dilakukan karena adanya tugas sejarah dan panggilan kembali untuk meluruskan lagi cita-cita luhur bangsa oleh eksponen 98.
“Cita-cita reformasi ternyata masih belum terwujud secara menyeluruh,” ujar Sangap dalam keterangan tertulis pada Rabu, 11 Oktober 2023.
“Indonesia Raya masih menjadi manifestasi dari negara dan masyarakat yang adil makmur, bahagia, sentosa, tata, tentrem, kertarahardja, gema ripah loh jinawi, atas ampunan dan berkah Tuhan’,” katanya lagi.
Karena itu, dengan semangat meluruskan kembali cita-cita luhur bangsa, eksponen 98 akan mengembalikan kedaulatan bangsa Indonesia yang mandiri, kuat dan bermartabat serta sesuai dengan tujuan awal yakni kemerdekaan dan kedaulatan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Wujud dari demokrasi sejati adalah kedaulatan rakyat yang mendorong partisipasi dan otonomi rakyat dalam bidang politik dan ekonomi,” katanya.
Pemilu 2024 di Depan Mata
Pesta demokrasi atau pemilu 2024 merupakan sarana demokrasi untuk memperbaiki dan melanjutkan pembangunan Indonesia.
Pemilu bukan persoalan suka atau tidak suka terhadap sosok tokoh tertentu. Tetapi tentang siapa yang mampu mengemban amanat para pendiri bangsa ini dalam membawa bangsa dan negara ke pentas dunia. Indonesia bahkan mampu menjadi pelopor kemerdekaan negara-negara Asia Afrika.
“Pemilu harus mampu menhadirkan kepemimpinan Indonesia yang kuat dan berkarakter tidak sekedar menjual cerita eforia masa lalu,” katanya.
Karena itu menurut Sangap, Prabowo Subianto merupakan sosok yang tepat untuk berjuang bersama dengan aktivis 98. Memiliki kecintan pada bangsa dan negara yang tidak perlu diragukan lagi.
Prabowo tidak hanya mengerti secara komprehensif kondisi bangsa dan negaranya, tetapi sangat paham kondisi geopolitik dunia.
“Kecintaannya pada bangsa dan negara tidak diragukan lagi, dia rela menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan materi agar dapat berbuat kepada kemajuan bangsa dan negara,” katanya.
“Karakter dan jiwa kepemimpinan Prabowo sangat cocok untuk Indonesia yang sedang menyiapkan diri untuk
menyongsong Indonesia Emas 2045. Pemimpin tegas, jujur, ikhlas, peduli, bertanggung jawab dan siap mengambil resiko,” lanjut Sangap.
Menurutnya lagi, Prabowo adalah pemimpin yang memiliki konsep untuk mengarahkan kemajuan Indonesia di masa depan. Pemimpin yang terbiasa dengan kerja-kerja kolaboratif, yang melibatkan diri dengan berbagai kelompok latar belakang, memiliki intuisi yang tajam, kemampuan operasional di daerah perkotaan ataupun wilayah dengan serba keterbatasan.
“Pemimpin yang memahami situasi dinamika persoalan, dapat menggunakan teknologi untuk kesadaran situasional, mengintegrasikan kekuatan-kekuatan kolaboratif, dan progresif serta berinteraksi dengan persoalan-persoalan rakyat untuk merumuskan terobosan-terobosan solutif,” katanya.
Demi kembalinya dharma Negara tersebut bagi sebesar-besar keadilan-kemakmuran rakyat dan generasi mendatang maka dibutuhkan jalan dan langkah sebagai berikut:
1. Memperteguh kembali nilai-nilai luhur Nusantara sebagai jati diri bangsa dan perekat kebhinekaan sebagai fitrah yang memperkaya Indonesia.
2. Membangun karakter bangsa melalui pendidikan yang mencerdaskan dan membebaskan dari segala bentuk kebodohan.
3. Mengembalikan kedaulatan ekonomi Indonesia yang mengemban amanat penderitaan rakyat dan menyatukan seluruh potensi sumberdaya sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
4. Mewujudkan hak-hak rakyat untuk hidup layak, manusiawi dan bermartabat, serta menjamin kelangsungan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
5. Mengukuhkan dan mewujudkan peradaban Nusantara atas Indonesia kuat dan bermartabat; dan politik kebangsaan yang terhormat dan berwibawa di tengah masyarakat dunia.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"